Cianjur (ANTARA News) - Anak keempat pasangan suami isteri Nur iman (40) dan Imas Maskanah, yang terindikasi menderita pembengkakan kepala (hydrocheppalus), Siti Sopiah (7) segera mendapatkan perawatan dan pengobatan medis dari Rumah Sakit Daerah Cianjur .

Penyakit yang diderita anak Gang Warga, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Jabar Kabupaten Cianjur, membuat perkembangan tubuhnya tidak normal seperti anak lainnya dan RSUD Cianjur, Minggu, menyatakan siap memfasilitasi perawatan dan pengobatan Siti, dengan catatan menempuh prosedur administrasi yang sudah ditentukan.

Siti tidak terdaftar sebagai pemegang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkesmaskin), bisa menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM).

Direktur RSUD Cianjur, dr Suranto, yang datang langsung ke rumah keluarga Siti, mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi perawatan dan pengobatan Siti. Namun kata dokter Suranto , keluarga harus mengurusi terlebih dahulu kelengkapan administrasi.

"Setelah proses administrasi selesai, bisa diajukan ke Dinas Kesehatan untuk dibebaskan biaya perawatan dan pengobatan 100 persen," kata Suranto.

Keterbatasan fasilitas yang dimiliki RSUD Cianjur, ungkap dia, nantinya jika ingin dilakukan tindakan operasi, Siti akan diupayakan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Sementara itu, Imas ibu Siti, mengaku terharu atas perhatian yang ditunjukkan RSUD Cianjur, guna mengobati penyakit yang diderita anaknya sejak tujuh tahun lalu.

Terlebih, keluarganya selama ini, tergolong kurang mampu. Sehari-hari, Nur Iman, suaminya, hanya bekerja sebagai tukang kantung plastik di pasar.

"Kami merasa senang dengan bantuan yang diberikan pihak rumah sakit. Harapan kami, Siti dapat hidup normal seperti anak-anak lainnya," ucap Imas seiring air matanya yang keluar. (FKR/K004)