Kemenhub gandeng Nottingham University kembangkan kendaraan listrik
30 Juli 2021 20:50 WIB
Petugas memeriksa kompartemen motor listrik saat penyerahan motor listrik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng perguruan tinggi negeri asal Inggris Nottingham University, dalam rangka percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Kerja sama tersebut sudah dimulai sejak 6 Mei 2021 oleh Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) yang merupakan salah satu perguruan tinggi di bawah pengelolaan Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP).
“Saya mendukung penuh kerja sama yang dilakukan dengan salah satu perguruan tinggi di negara maju. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya kita melakukan percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam webinar “Kendaraan Listrik Yang Lebih Aman”, Jumat.
Budi Karya mengatakan, menindaklanjuti terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai, Kemenhub Bersama Nottingham University telah mengadakan Focus Group Disscusion (FGD) tentang kendaraan listrik yang lebih aman.
Baca juga: Hyundai-LG investasikan 1,1 miliar dolar bangun pabrik sel baterai EV
“Dari FGD tersebut telah dihasilkan policy brief mengenai kendaraan listrik yang meliputi pentingnya komponen baterai, sistem dan standar pengisian baterai, persyaratan teknis dan laik jalan, peraturan, kompetensi pemeriksa, daur ulang baterai atau sistem pengelolaan limbah dan penanganan dan mitigasi kecelakaan kendaraan listrik,” kata Menhub.
Menhub mengungkapkan, pengembangan kendaraan listrik harus dilakukan dengan pertimbangan yang cermat dan rinci, dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.
“Hal ini penting karena masih ada beberapa komponen dan sistem pada kendaraan listrik berpotensi menimbulkan risiko kebakaran dan kecelakaan. Dalam pengembangan kendaraan listrik, aspek keselamatan, efisien, dan ramah lingkungan perlu diperhatikan,” ujarnya.
Baca juga: Kemenperin pacu industrialisasi kendaraan listrik
Lebih lanjut Menhub menjelaskan pentingnya SDM yang kompeten di bidang transportasi, khususnya di bidang transportasi darat, untuk memastikan bahwa setiap kendaraan listrik yang dioperasikan di jalan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
“Sementara pengembangan kendaraan listrik terus diproses, pemerintah juga mulai merumuskan regulasi terkait dan sekaligus lembaga pendidikan juga bisa menyiapkan sistem pelatihannya,” katanya.
Menhub terus mendorong kerja sama yang baik antar pihak, yakni dari industri, lembaga penelitian, masyarakat dan juga pemerintah dalam upaya percepatan implementasi kendaraan listrik di Indonesia.
Kerja sama tersebut sudah dimulai sejak 6 Mei 2021 oleh Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) yang merupakan salah satu perguruan tinggi di bawah pengelolaan Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP).
“Saya mendukung penuh kerja sama yang dilakukan dengan salah satu perguruan tinggi di negara maju. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya kita melakukan percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam webinar “Kendaraan Listrik Yang Lebih Aman”, Jumat.
Budi Karya mengatakan, menindaklanjuti terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai, Kemenhub Bersama Nottingham University telah mengadakan Focus Group Disscusion (FGD) tentang kendaraan listrik yang lebih aman.
Baca juga: Hyundai-LG investasikan 1,1 miliar dolar bangun pabrik sel baterai EV
“Dari FGD tersebut telah dihasilkan policy brief mengenai kendaraan listrik yang meliputi pentingnya komponen baterai, sistem dan standar pengisian baterai, persyaratan teknis dan laik jalan, peraturan, kompetensi pemeriksa, daur ulang baterai atau sistem pengelolaan limbah dan penanganan dan mitigasi kecelakaan kendaraan listrik,” kata Menhub.
Menhub mengungkapkan, pengembangan kendaraan listrik harus dilakukan dengan pertimbangan yang cermat dan rinci, dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.
“Hal ini penting karena masih ada beberapa komponen dan sistem pada kendaraan listrik berpotensi menimbulkan risiko kebakaran dan kecelakaan. Dalam pengembangan kendaraan listrik, aspek keselamatan, efisien, dan ramah lingkungan perlu diperhatikan,” ujarnya.
Baca juga: Kemenperin pacu industrialisasi kendaraan listrik
Lebih lanjut Menhub menjelaskan pentingnya SDM yang kompeten di bidang transportasi, khususnya di bidang transportasi darat, untuk memastikan bahwa setiap kendaraan listrik yang dioperasikan di jalan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
“Sementara pengembangan kendaraan listrik terus diproses, pemerintah juga mulai merumuskan regulasi terkait dan sekaligus lembaga pendidikan juga bisa menyiapkan sistem pelatihannya,” katanya.
Menhub terus mendorong kerja sama yang baik antar pihak, yakni dari industri, lembaga penelitian, masyarakat dan juga pemerintah dalam upaya percepatan implementasi kendaraan listrik di Indonesia.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: