Airlangga: Rekomendasi akademisi penting tangani COVID-19 dan ekonomi
30 Juli 2021 20:50 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara “Dari Airlangga untuk Indonesia” - Rekomendasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk Percepatan Penanganan Covid-19” yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (30/7/2021). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa rekomendasi akademi berkontribusi penting dalam penanganan pandemi COVID-19 dan memulihkan ekonomi nasional. Dalam acara virtual “Dari Airlangga untuk Indonesia” yang diselenggarakan Jumat, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan Universitas Airlangga dalam menangani pandemi COVID-19 melalui Gerakan Aksi Bersama Serentak Tanggulangi COVID-19 (Gebrak COVID-19) dan juga inisiatif Vaksin Merah Putih.
“Kami mengapresiasi dan Gebrak COVID-19 ini diperlukan untuk mengingatkan kepada seluruh stakeholder bahwa penanganan COVID-19 harus ditekan, diselenggarakan, dirasakan dan sangat berpengaruh terhadap masyarakat,” katanya.
Airlangga mengaku bahwa dirinya telah membaca rekomendasi yang disusun oleh Forum Guru Besar Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga mengenai tenaga kesehatan maupun ketersediaan obat.
Ia juga mengapresiasi inisiatif Universitas Airlangga yang masuk dalam platform Vaksin Merah Putih bersama Eijkman. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mengantisipasi dan menekan penularan COVID-19 melalui percepatan vaksinasi untuk segera mencapai target herd immunity.
“Pemerintah berharap kerja sama antara perguruan tinggi dengan Biotis diakselerasi agar Indonesia memiliki double engine yang tidak hanya berbasis BUMN tetapi juga kerja sama antara perguruan tinggi dengan pihak swasta,” ujarnya.
Selain vaksinasi, lanjut Airlangga, pemerintah terus mengevaluasi perkembangan lonjakan kasus COVID-19 dan mengimplementasikan PPKM level III dan IV yang ditetapkan berbasis kriteria penanganan di hulu dan hilir.
Kebijakan PPKM diambil pemerintah dilakukan untuk menyeimbangkan life and livelihood yang merupakan solusi optimal bersama dengan vaksinasi.
“Gebrak COVID-19 ini betul-betul mengingatkan masyarakat bahwa COVID-19 itu hanya bisa dicegah apabila ada partisipasi dan kedisiplinan masyarakat,” katanya.
Selaku Menko Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga berterima kasih atas rekomendasi yang telah dirumuskan oleh berbagai pihak dan diharapkan dapat bermanfaat terutama dalam penanganan pandemi dan pemulihan perekonomian nasional.
“Upaya penanganan pandemi COVID-19 memerlukan kerja sama semua pihak, tidak hanya pemerintah namun juga keterlibatan masyarakat, swasta, para ahli termasuk para ahli kesehatan,” katanya.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah pertimbangkan semua aspek atasi COVID-19
Baca juga: Pemerintah dorong penggunaan aplikasi PeduliLindungi tekan COVID-19
Baca juga: Menko Airlangga: 21,2 juta dosis bahan baku Sinovac masuk Indonesia
“Kami mengapresiasi dan Gebrak COVID-19 ini diperlukan untuk mengingatkan kepada seluruh stakeholder bahwa penanganan COVID-19 harus ditekan, diselenggarakan, dirasakan dan sangat berpengaruh terhadap masyarakat,” katanya.
Airlangga mengaku bahwa dirinya telah membaca rekomendasi yang disusun oleh Forum Guru Besar Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga mengenai tenaga kesehatan maupun ketersediaan obat.
Ia juga mengapresiasi inisiatif Universitas Airlangga yang masuk dalam platform Vaksin Merah Putih bersama Eijkman. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mengantisipasi dan menekan penularan COVID-19 melalui percepatan vaksinasi untuk segera mencapai target herd immunity.
“Pemerintah berharap kerja sama antara perguruan tinggi dengan Biotis diakselerasi agar Indonesia memiliki double engine yang tidak hanya berbasis BUMN tetapi juga kerja sama antara perguruan tinggi dengan pihak swasta,” ujarnya.
Selain vaksinasi, lanjut Airlangga, pemerintah terus mengevaluasi perkembangan lonjakan kasus COVID-19 dan mengimplementasikan PPKM level III dan IV yang ditetapkan berbasis kriteria penanganan di hulu dan hilir.
Kebijakan PPKM diambil pemerintah dilakukan untuk menyeimbangkan life and livelihood yang merupakan solusi optimal bersama dengan vaksinasi.
“Gebrak COVID-19 ini betul-betul mengingatkan masyarakat bahwa COVID-19 itu hanya bisa dicegah apabila ada partisipasi dan kedisiplinan masyarakat,” katanya.
Selaku Menko Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga berterima kasih atas rekomendasi yang telah dirumuskan oleh berbagai pihak dan diharapkan dapat bermanfaat terutama dalam penanganan pandemi dan pemulihan perekonomian nasional.
“Upaya penanganan pandemi COVID-19 memerlukan kerja sama semua pihak, tidak hanya pemerintah namun juga keterlibatan masyarakat, swasta, para ahli termasuk para ahli kesehatan,” katanya.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah pertimbangkan semua aspek atasi COVID-19
Baca juga: Pemerintah dorong penggunaan aplikasi PeduliLindungi tekan COVID-19
Baca juga: Menko Airlangga: 21,2 juta dosis bahan baku Sinovac masuk Indonesia
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: