Jakarta (ANTARA News) - Timnas U-16 merasa optimistis dalam menghadapi lawan berat tuan rumah Uzbekistan pada laga perdana Piala AFC U-16 di Tashkent, Minggu (24/10).

"Kami jauh-jauh datang ke sini tidak mau pulang dengan malu. Saya dan teman-teman punya motivasi yang tinggi untuk bisa bersaing dengan tim lainnya di Piala Asia U-16 ini," kata Hendriko Masko, bek kiri timnas U-16 seperti disampaikan Bidang Media Timnas, Asep Saputra, Sabtu.

Hal itu dikatakan Hendriko yang asal Papua dalam pertemuan dengan para pengurus tim dalam briefing persiapan menghadapi Uzbekistan.

Pelatih Mundari Karya bersama manajer Taufik Dwi Cahyono mengumpulkan para pemainnya dalam ruang pertemuan di lantai dua hotel The Park Turon, tempat Timnas menginap.

Taufik banyak memberikan wejangan kepada pemain untuk tetap menjaga motivasi, kekompakan tim, kerjasama dan komunikasi antar mereka. Para pemain pun menyatakan kesiapannya untuk memberi yang terbaik kepada bangsa dan negara.

Rasa optimisme yang diungkapkan Hendriko disambut teriakan siap berjuang oleh rekan-rekannya. Suasana di ruang pertemuan itu begitu hangat dan menunjukkan kekompakan antar pemain, pelatih dan manajemen.

"Kami tidak ingin jatuh ke lubang yang sama. Hasil kurang bagus di AFF U-16 Cup di Solo menjadi pelajaran bagi kami untuk bisa berbuat lebih baik. Kita merasa dari segi mental bertanding maupun teknik permainan tim sudah semakin baik," ujar pemain lainnya, Ricky Bordes.

Sementara Abdul Mutolib mengaku kini lebih "enjoy" bermain di lapangan.

"Sejak Pelatnas di kota Batu, kita jadi bisa memainkan "botafogo" dengan baik. Ini karena komunikasi diantara kami sudah terjalin rapi," ungkapnya.

Entah dari mana asalnya, para pemain Timnas U-16 ini memang punya istilah "botafogo" untuk mengartikan permainan pendek, cepat, merapat.

Rasa optimis para pemain ini diakui oleh Mundari Karya yang merasa kagum dengan adanya perkembangan yang sangat berarti dari Antoni Nugroho dan kawan-kawan.

Para pemain kini lebih banyak bersuara di lapangan untuk berkomunikasi, lebih berani menguasai bola, tidak terlalu terburu-buru dan aliran bola antar lini berjalan lebih rapi.

"Sebenarnya tidak ada yang berbeda dalam materi latihan selama di Batu. Namun mereka justru memperlihatkan peningkatan yang sangat bagus. Kondisi ini sangat berbeda dibandingkan dengan penampilan mereka saat di Solo," kata Mundari Karya.
(ANT-132/R009)