Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 di wilayah itu, pada Jumat, bertambah 1.808 sehingga total menjadi 76.474 orang.

"Terjadi penambahan kasus sembuh sebanyak 1.808 kasus," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan jika dilihat berdasarkan wilayah domisili, 1.808 pasien sembuh itu terdiri atas 284 kasus asal Kota Yogyakarta, 362 kasus Kabupaten Bantul, 101 kasus asal Kulon Progo, 403 kasus asal Gunung Kidul, serta 658 kasus Kabupaten Sleman.

Meski demikian, Berty menyebutkan tambahan pasien terkonfirmasi positif masih mencapai 1.932 orang, sehingga jumlah kasus positif COVID-19 di DIY menjadi 116.311 kasus.

Baca juga: Luhut minta konversi tempat tidur RS di DIY ditambah

Baca juga: Pemakaman berprosedur COVID-19 di Yogyakarta saat PPKM naik 100 persen


Berdasarkan wilayah domisili, 1.932 pasien positif itu terdiri atas 203 kasus asal Kota Yogyakarta, 772 kasus asal Kabupaten Bantul, 246 kasus asal Kulon Progo, 533 kasus asal Sleman, serta 178 kasus dari Gunung Kidul.

Jika mengacu riwayat kasusnya, kata dia, terdiri atas 224 kasus periksa mandiri, 1.654 kasus hasil penelusuran (tracing) kontak kasus, lima kasus hasil skrining karyawan kesehatan, serta 49 kasus masih dalam penelusuran.

Tambahan kasus pada Jumat ini berasal dari hasil pemeriksaan laboratorium di DIY atas 8.708 sampel spesimen dari 8.653 orang.

Ia juga mencatat penambahan kasus meninggal 93 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 3.325 kasus.

Berdasarkan data dari rumah sakit rujukan, total suspek COVID-19 tercatat 68.339 orang.

Total tempat tidur khusus isolasi kritikal di DIY yang tersedia 318 unit, saat ini terpakai 234 unit (BOR 73,58 persen), sedangkan tempat tidur nonkritikal yang tersedia 1.462 unit, telah terpakai 1.285 unit (BOR 87,89 persen).*

Baca juga: Wapres ingatkan Sri Sultan jangan sampai DIY tak serap anggaran Baca juga: Panglima TNI pastikan prajuritnya siap bertugas jadi "tracer" COVID-19