Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat, seiring tingginya minat investor asing terhadap obligasi dan saham domestik.

Pada pukul 9.59 WIB rupiah menguat 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.454 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.483 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, harga obligasi Pemerintah Indonesia tenor 10 tahun terlihat naik pagi ini, yang menandakan minat pasar meninggi dan mungkin aliran dana masuk meninggi. IHSG pagi ini juga bergerak menguat.

"The Fed juga masih menjadi pemicu pelemahan dolar AS. Selain itu, semalam data pertumbuhan GDP AS kuartal kedua dirilis di bawah ekspektasi pasar sehingga ini juga memicu pelemahan dolar AS semalam,"

Baca juga: Dolar jatuh setelah keputusan Fed dan data ekonomi mengecewakan

Ekonomi AS tumbuh 6,5 persen pada kuartal II 2021, di bawah estimasi pasar 8,4 persen namun lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 6,3 persen.

Meski demikian, sentimen terhadap aset risiko terlihat tertekan pagi ini dengan penurunan indeks saham Asia dan indeks saham AS berjangka. Nilai tukar emerging market pun terlihat melemah terhadap dolar AS.

Menurut Ariston, faktor tersebut berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini.

"Pasar kemungkinan masih mengkhawatirkan kenaikan kasus COVID-19 di dunia, termasuk di Indonesia yang bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi," ujar Ariston.

Di Indonesia, kasus baru COVID-19 di Tanah Air masih relatif tinggi di mana terjadi penambahan 43.479 kasus baru COVID-19 pada Kamis (29/7) sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,33 juta kasus.

Baca juga: Pasien COVID-19 baru tambah 51.952, kasus aktif capai 527.872 orang

Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 pun masih tinggi yaitu bertambah 1.893 kasus sehingga totalnya mencapai 90.552 kasus.

Meski demikian, sebanyak 2,68 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 554.484 kasus.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke area Rp14.510 per dolar AS dengan potensi penguatan ke area Rp14.460 per dolar AS.

Pada Kamis (29/7) rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.483 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.488 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah ditutup menguat, ditopang kebijakan akomodatif bank sentral AS