Emas melesat 31,2 dolar setelah Fed tak segera menaikkan suku bunga
30 Juli 2021 05:41 WIB
Ilustrasi - Seorang karyawan menyusun emas batangan di Pabrik Pemisahan Emas dan Perak Austria 'Oegussa' di Wina, Austria. ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.
Chicago (ANTARA) - Harga emas melambung pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor menyambut komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, setelah pertemuan kebijakan dua hari yang menyatakan bahwa bank sentral tidak mungkin menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, melesat 31,2 dolar AS atau 1,73 persen menjadi ditutup pada 1.835,8 dolar AS per ounce. Ini adalah penyelesaian tertinggi untuk emas sejak 16 Juni dan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 6 Mei.
Sementara itu, emas berjangka untuk pengirim Agustus menetap 1,8 persen lebih tinggi pada 1,831,2 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Rabu (28/7), emas berjangka turun tipis 10 sen AS atau 0,01 persen menjadi 1.799,70 dolar AS per ounce, setelah naik 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.799,80 dolar AS pada Selasa (27/7).
Powell mengatakan pasar kerja AS masih memiliki "beberapa alasan untuk dibahas" sebelum tiba saatnya untuk menarik kembali dukungan bank sentral terhadap ekonomi.
"Anda akan melihat inflasi memanas bergerak maju, karena Fed lebih fokus pada lapangan kerja dan tidak akan melawan mereka dalam waktu dekat, dan itu adalah lingkungan yang positif untuk logam mulia," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
"Ini bukan reli tipe flash-in-the-pan (sesuatu yang tiba-tiba), tetapi yang lebih berkelanjutan karena tidak ada yang menghalangi emas," katanya lagi.
Memperkuat pandangan Powell, data menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 6,5 persen di kuartal terakhir, di bawah perkiraan kenaikan 8,5 persen oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Suku bunga AS yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Menambah dukungan emas, indeks dolar tergelincir ke level terendah satu bulan.
"Meningkatnya ketidakpastian kebijakan moneter, inflasi, dan meningkatnya risiko volatilitas pasar ekuitas akan mendukung permintaan aset-aset safe-haven," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.
Harga emas rata-rata akan sedikit di atas level mereka saat ini di 1.830 dolar AS per ounce untuk sisa tahun ini, sebelum turun pada 2022, jajak pendapat Reuters menunjukkan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 90,5 sen atau 3,64 persen, menjadi ditutup pada 25.782 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 9,5 dolar atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 1,067,6 dolar per ounce.
Baca juga: Emas menyusut 10 sen, investor pertimbangkan strategi kebijakan Fed
Baca juga: Emas naik tipis didorong melemahnya dolar, fokus pada keputusan Fed
Sementara itu, emas berjangka untuk pengirim Agustus menetap 1,8 persen lebih tinggi pada 1,831,2 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Rabu (28/7), emas berjangka turun tipis 10 sen AS atau 0,01 persen menjadi 1.799,70 dolar AS per ounce, setelah naik 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.799,80 dolar AS pada Selasa (27/7).
Powell mengatakan pasar kerja AS masih memiliki "beberapa alasan untuk dibahas" sebelum tiba saatnya untuk menarik kembali dukungan bank sentral terhadap ekonomi.
"Anda akan melihat inflasi memanas bergerak maju, karena Fed lebih fokus pada lapangan kerja dan tidak akan melawan mereka dalam waktu dekat, dan itu adalah lingkungan yang positif untuk logam mulia," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
"Ini bukan reli tipe flash-in-the-pan (sesuatu yang tiba-tiba), tetapi yang lebih berkelanjutan karena tidak ada yang menghalangi emas," katanya lagi.
Memperkuat pandangan Powell, data menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 6,5 persen di kuartal terakhir, di bawah perkiraan kenaikan 8,5 persen oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Suku bunga AS yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Menambah dukungan emas, indeks dolar tergelincir ke level terendah satu bulan.
"Meningkatnya ketidakpastian kebijakan moneter, inflasi, dan meningkatnya risiko volatilitas pasar ekuitas akan mendukung permintaan aset-aset safe-haven," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.
Harga emas rata-rata akan sedikit di atas level mereka saat ini di 1.830 dolar AS per ounce untuk sisa tahun ini, sebelum turun pada 2022, jajak pendapat Reuters menunjukkan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 90,5 sen atau 3,64 persen, menjadi ditutup pada 25.782 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 9,5 dolar atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 1,067,6 dolar per ounce.
Baca juga: Emas menyusut 10 sen, investor pertimbangkan strategi kebijakan Fed
Baca juga: Emas naik tipis didorong melemahnya dolar, fokus pada keputusan Fed
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: