Klaten (ANTARA News) - Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mendistribusikan 40 tenda peleton di lokasi barak pengungsian Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang sebagai persiapan penyelamatan warga lereng Gunung Merapi.

"Pengiriman tenda peleton mengawali proses penyaluran berbagai kebutuhan logistik di tiga lokasi barak pengungsian yakni Desa Bawukan, Keputran, dan Dompol," kata Sekretaris Pelaksana Harian Satlak-PB Klaten, Sri Winoto, di Klaten, Jumat.

Ia menjelaskan, langkah pendistribusian logistik seperti tenda pengungsian, bahan makanan, dan masker dilakukan secara bertahap sebagai bentuk kesiagaan pemkab setempat terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menginformasikan peningkatan status Merapi dari "waspada" menjadi "siaga" mulai 21 Oktober 2010 pukul 18.00 WIB.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Pemkab Klaten, Joko Indriyo, didampingi staf Bidang Sosial Indro Sujatmiko mengatakana, hingga saat ini telah tersedia 2,7 ton beras untuk logistik para pengungsi di lokasi pengungsian Desa Keputran.

Persediaan lauk pauk di lokasi pengungsian belum ada. Ia sedang mengajukan permintaan bantuan lauk pauk kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Semarang.

"Berdasarkan pengalaman pengelolaan bahan makanan di lokasi pengungsian pada erupsi Merapi 2006, bantuan lauk pauk diperoleh dari pemprov," katanya.

Dinsosnakertrans setempat menentukan waktu satu minggu tanggap darurat bencana erupsi Merapi.

Terkait dana persiapan penanggulangan bencana Merapi, katanya, Pemkab Klaten menyiapkan dana dari Pos Tidak Terduga sebesar Rp2,3 miliar.

Kepala Bidang Belanja Daerah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemkab Klaten, Adolphus Rangsang Inarsoyo, menjelaskan, pencairan dana tersebut dapat dilakukan sebelum terjadi bencana erupsi.

"Pencairan dana dilakukan dengan awalan prosedur pernyataan bencana oleh Bupati Klaten," katanya.
(ANT/A024)