Jakarta (ANTARA News) - Selama sepuluh hari, sejak 19 Oktober 2010, masyarakat Srilanka akan menikmati masakan khas Indonesia dari Sumatera lewat festival bernama "Indonesia Food Festival: A Taste of Sumatra" yang diadakan KBRI Colombo dan Cinnamon Lakeside, sebuah hotel berbintang lima di negara itu.

Selain makanan bercita rasa Sumater yang umumnya pedas, pengunjung juga disuguhi tarian Sumatra seperti Tari Zapin, Tari Piring, Tari Serampang 12 dan Tari Saman yang dibawakan kelompok tari The Big Malay dari Jakarta.

Acara yang dibuka Duta Besar Djafar Husein ini disebut menjadi lambang kedekatan emosional sebagian warga Srilanka dan warga negara asing lainnya yang pernah berinteraksi atau memiliki garis keturunan dari Indonesia.

KBRI Colombo mengungkapkan, festival itu ditanggapi antusiasti oleh pengunjung yang menikmati masakan-masakan khas Indonesia seperti rendang, sate, soto, gado-gado padang, dan berbagai kue khas Sumatra.

Dudley Thambiyanagam dari Sri Lanka Indonesia Friendship Association, mengaku telah mengenal lama masakan Padang dan sangat terkesan dengan berbagai rasa yang sangat memenuhi seleranya.

warga Srilanka ini bahkan membawa seluruh keluarganya untuk menikmati masakan dan pertunjukan seni pada malam pembukaan.

Lain lagi dengan pria Jerman bernama depan Michael. Dia mengaku sengaja datang memuaskan rasa rindunya kepada masakan Indonesia.

Kalangan diplomatik yang bertugas di Srilanka juga antusias mengikuti acara ini, demikian KBRI Colombo.

"Antusiasme pengunjung pada malam pembukaan sungguh di luar perkiraan. Beberapa pengunjung malah terpaksa berdiri dan antri menunggu giliran makan," kata Lakshi Rathnayake, F&B Manager Cinnamon Lakeside.

"Indonesia Food Festival" adalah kedua kalinya dilaksanakan setelah konflik Srilanka berakhir.

Tahun lalu acara ini digelar bersama Hotel Hilton Colombo dan juga berhasil menyedot sejumlah besar pengunjung. (*)

ANT