Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggenjot integrasi sarana fisik untuk mendukung layanan transportasi umum termasuk di wilayah perairan yang menghubungkan daratan Ibu Kota dengan Kepulauan Seribu.

“DKI punya wilayah Perairan Kepulauan Seribu tentunya itu juga menjadi atensi untuk dilayani,” kata Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Massdes Arouffy dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pendapatan operator meningkat 8,11 persen saat tarif terintegrasi

Dia menjelaskan koneksi yang dibangun saat ini baru memungkinkan dengan layanan bus Trans Jakarta koridor 12A yakni melayani dari Halte Stasiun Kota-Halte Dermaga Kaliadem.

Ia menambahkan, bersama TransJakarta juga tersedia layanan bus pengumpan untuk melayani perjalanan masyarakat dari Pulau Seribu ke daratan Jakarta.

Sedangkan untuk Pelabuhan Muara Angke, imbuh dia, saat ini masih terus dikerjakan pembangunannya yang sudah dilakukan sejak 2019.

Baca juga: JakLingko usulkan plafon tarif integrasi antarmoda maksimum Rp15 ribu

“Kalau pelabuhan sekarang sedang dikerjakan. Proyeknya itu selesai, akan memberikan kemudahan yang lebih bagi pengguna dari dan ke Pulau Seribu, baik untuk wisata atau keperluan masyarakat saat mobilitas ke daratan Jakarta,” ujar Massdes.

Selain TransJakarta, imbuh dia, ada kemungkinan lain jika layanan Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2B rampung akan dikerjakan rute Kota menuju Ancol Barat.

“Dalam konsep JakLingko tidak hanya berbicara di wilayah daratan atau ranah jalan dan rel tapi juga wilayah perairan. Komitmen kami integrasi transportasi itu di semua moda, kami upayakan,” katanya.

Baca juga: JakLingko terapkan integrasi tarif lebih terjangkau mulai Maret 2022

Saat ini, MRT fase 2B itu sudah selesai kajian kelayakan dan sudah direncanakan untuk terintegrasi dengan moda transportasi lain.

“Itu juga memungkinkan ada layanan yang semakin mendekati wilayah perairan di pesisir Jakarta,” imbuhnya.