Paralimpiade Tokyo 2020
NPC Indonesia targetkan satu emas di Paralimpiade Tokyo
28 Juli 2021 19:10 WIB
Lambang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 ditampilkan selama acara pembukaan item yang akan digunakan untuk upacara kemenangan, di Ariake Arena di Tokyo, Jepang, Kamis (3/6/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/Pool/WSJ/sa/am.
Jakarta (ANTARA) - Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo Andi Herman mengatakan skuad Merah Putih menargetkan satu emas dalam pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabilitas yang dijadwalkan bergulir 24 Agustus-5 September 2021.
"Ini keikutsertaan kami yang ke-11 di Paralimpiade. Tim telah mempersiapkan diri dengan baik meskipun ada pandemi COVID-19 dan kami memiliki beberapa pesaing medali di tim. NPC Indonesia menargetkan satu medali emas, tapi kami berharap bisa lebih,” kata Herman seperti dilansir dari laman Paralympic.org, Rabu.
Ambisi Indonesia untuk meraih emas di Paralimpiade edisi ke-16 itu memang besar. Maklum, sejak kali terakhir membawa pulang medali emas di Paralimpiade Arnhem, Belanda pada 1980 silam, skuad Merah Putih mengalami paceklik.
Secara keseluruhan selama mengikuti Paralimpiade, Indonesia telah mengantongi 18 medali dengan rincian 4 emas, 4 perak, dan 10 perunggu.
Khusus emas, dua di antaranya diraih ketika debut di Paralimpiade Toronto, Kanada, 1976 melalui Itria Dini (atletik) dan Syarifuddin (lawn bowls). Sementara sisanya di Arnhem masing-masing melalui Yan Soebiyanto (Lawn bowls) dan R.S. Arlen (angkat besi).
Baca juga: NPC Indonesia: 23 atlet siap berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020
Selain membidik target satu emas di Paralimpiade Tokyo, Indonesia juga menargetkan bisa tembus 60 besar dunia dalam daftar peringkat perolehan medali.
Kontingen Merah Putih ingin memperbaiki pencapaian edisi sebelumnya di Rio de Janeiro, Brazil, 2016 yang ketika itu finis di urutan ke-76 dengan membawa pulang satu perunggu melalui Ni Nengah Widiasih di cabang olahraga powerlifting nomor 41kg putri.
Indonesia bakal menurunkan 23 atlet dari tujuh cabang olahraga yang akan berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020. Para badminton dan para atletik menjadi cabang olahraga paling banyak mengirimkan perwakilan, yaitu masing-masing tujuh atlet.
Lalu, para tenis meja sebanyak tiga atlet, para menembak dan para renang masing-masing dua atlet. Selain itu, ada pula wakil dari para cycling dan para powerlifting yang masing-masing mengirim satu atlet.
Baca juga: Indonesia tambah tiga wakil ke Paralimpiade Tokyo
Baca juga: Atlet Indonesia tak perlu karantina Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo
"Ini keikutsertaan kami yang ke-11 di Paralimpiade. Tim telah mempersiapkan diri dengan baik meskipun ada pandemi COVID-19 dan kami memiliki beberapa pesaing medali di tim. NPC Indonesia menargetkan satu medali emas, tapi kami berharap bisa lebih,” kata Herman seperti dilansir dari laman Paralympic.org, Rabu.
Ambisi Indonesia untuk meraih emas di Paralimpiade edisi ke-16 itu memang besar. Maklum, sejak kali terakhir membawa pulang medali emas di Paralimpiade Arnhem, Belanda pada 1980 silam, skuad Merah Putih mengalami paceklik.
Secara keseluruhan selama mengikuti Paralimpiade, Indonesia telah mengantongi 18 medali dengan rincian 4 emas, 4 perak, dan 10 perunggu.
Khusus emas, dua di antaranya diraih ketika debut di Paralimpiade Toronto, Kanada, 1976 melalui Itria Dini (atletik) dan Syarifuddin (lawn bowls). Sementara sisanya di Arnhem masing-masing melalui Yan Soebiyanto (Lawn bowls) dan R.S. Arlen (angkat besi).
Baca juga: NPC Indonesia: 23 atlet siap berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020
Selain membidik target satu emas di Paralimpiade Tokyo, Indonesia juga menargetkan bisa tembus 60 besar dunia dalam daftar peringkat perolehan medali.
Kontingen Merah Putih ingin memperbaiki pencapaian edisi sebelumnya di Rio de Janeiro, Brazil, 2016 yang ketika itu finis di urutan ke-76 dengan membawa pulang satu perunggu melalui Ni Nengah Widiasih di cabang olahraga powerlifting nomor 41kg putri.
Indonesia bakal menurunkan 23 atlet dari tujuh cabang olahraga yang akan berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020. Para badminton dan para atletik menjadi cabang olahraga paling banyak mengirimkan perwakilan, yaitu masing-masing tujuh atlet.
Lalu, para tenis meja sebanyak tiga atlet, para menembak dan para renang masing-masing dua atlet. Selain itu, ada pula wakil dari para cycling dan para powerlifting yang masing-masing mengirim satu atlet.
Baca juga: Indonesia tambah tiga wakil ke Paralimpiade Tokyo
Baca juga: Atlet Indonesia tak perlu karantina Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: