Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan dengan menggandeng PT Astra International Tbk menyasar produk unggulan dari 755 desa agar bisa tampil sebagai produk ekspor ke pasar global.

"Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekspor 755 desa dalam program Desa Sejahtera Astra agar berdaya saing dan mampu berkompetisi di pasar global," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Penandatanganan kesepakatan bersama tentang Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa dilaksanakan di sela penyelenggaraan Festival Kewirausahaan Astra 2021 secara daring.

Kesepakatan ini ditandatangani Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi dan Chief of Corporate Affair PT Astra International Tbk M Riza Deliansyah yang disaksikan Wamendag.

"Kedua pihak sepakat untuk menciptakan minimal 100 desa yang mampu ekspor secara mandiri dan mendapatkan pembelian ulang (repeat order) dalam kurun waktu kerja sama selama dua tahun," jelas Wamendag.

Baca juga: Wamendag ungkap 3 produk pangan RI yang paling diincar pasar ekspor

Wamendag menambahkan Kemendag mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PT Astra International dalam mengembangkan klaster-klaster produk unggulan desa.

Melalui kerja sama ini, Kemendag juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan fasilitasi guna mendukung lahirnya eksportir-eksportir baru yang mampu melakukan ekspor secara kontinu.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kerja sama ini meliputi pelatihan di bidang ekspor, pendampingan promosi dan pemasaran melalui penjajakan kesepakatan dagang (business matching) dan pameran, penyampaian informasi peluang pasar dan persyaratan di negara tujuan, serta membangun jaringan dengan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri.

Pihak Astra akan menyediakan pelatih untuk mendampingi dan memantau perkembangan desa-desa binaan.

Dirjen PEN Didi Sumedi menilai kerja sama ini menjadi tak terpisahkan dalam semangat pemulihan ekonomi nasional.

"Kami percaya pengembangan ekspor produk unggulan desa tidak hanya akan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja ekspor dan pemulihan ekonomi nasional tetapi juga memaksimalkan potensi ekonomi yang telah dimiliki desa dan memberikan dampak positif melalui pembukaan lapangan pekerjaan dan pemberdayaan masyarakat sekitar," ungkap Didi.

Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Peningkatan Kapasitas Pelaku Ekspor dan Pemasaran Produk Unggulan Desa oleh Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nianggolan dan Head of Environment and Social Responsibility Division PT Astra International Tbk Diah Suran Febrianti.

PKS ini merupakan turunan dari Kesepakatan Bersama Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa yang telah ditandatangani sebelumnya.

Selain penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama, juga diselenggarakan peluncuran ekspor perdana produk-produk hasil pertanian dan perkebunan Desa Sejahtera Astra dengan nilai lebih dari Rp3 miliar ke pasar Eropa, Amerika Selatan, Asia dan Timur Tengah.

Acara ini turut dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki.

Produk-produk yang diekspor antara lain pupuk organik cair, beras basmati organik, bijih kopi arabika dan robusta, sorgum, dan minyak esensial.

Baca juga: Kemendag berupaya tingkatkan ekspor produk organik UKM Indonesia
Baca juga: Kemendag optimistis ekspor produk herbal ke Nigeria meroket