Unilever Gelar Panen Raya Kedelai Hitam
20 Oktober 2010 22:46 WIB
Bupati Nganjuk Taufiqurrahman (kanan) bersama General Manager Yayasan Unilever Indonesia Sinta Kaniawati (dua kiri) mengawali pemotongan saat panen raya kedelai hitam di Desa Bulurejo, Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (20/10). (ANTARA/Arief Priyono)
Jakarta (ANTARA News) - Unilever bersama Pemerintah Kabupaten Nganjuk menggelar Panen Raya Kedelai Hitam 2010 di Nganjuk, Jawa Timur, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kedelai hitam.
Menurut General Manager Yayasan Unilever Indonesia, Sinta Kaniawati, dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Rabu Malam, pihaknya berusaha untuk terus mengembangkan program pemberdayaan petani kedelai hitam karena pasokan kedelai hitam untuk bahan baku kecap bango mempunyai standar kualitas industri tinggi.
Ia mengatakan, dengan adanya panen tersebut, program pemberdayaan petani kedelai hitam bisa mengoptimalkan hasil pertanian yang tentunya akan memberikan dampak positif terhadap kebutuhan bahan baku industri.
Ia menjelaskan, PT Unilever Indonesia Tbk, berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bersama masyarakat. Program pembinaan dan pemberdayaan petani kedelai hitam merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial Unilever Indonesia yang telah dilakukan sejak tahun 2000.
Sementara itu, Bupati Nganjuk, Drs. H. Taufiqurrahman, mengatakan bahwa program kemitraan kedelai hitam ini dapat terus berjalan di kabupaten Nganjuk, karena petani dapat menanam kedelai hitam dengan pangsa pasar yang sudah jelas.
"Semoga kedepan program bersama Unilever ini dapat berkembang di kecamatan-kecamatan lain di kabupaten Nganjuk. Dengan kondisi masyarakat Nganjuk yang 70 persen adalah petani, maka program ini bisa menjadi fokus pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat dan diharapkan usaha kecil lainnya dapat dikembangkan melalui kemitraan dengan Unilever Indonesia," katanya.
Selain merayakan hasil panen kedelai hitam, acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar petani kedelai hitam sekabupaten Nganjuk. Unilever Indonesia berharap melalui panen raya ini dapat memotivasi petani setempat untuk meningkatkan produktivitas hasil panen dan memperluas wilayah binaannya.
Khusus untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, telah ditanam kedelai hitam seluas 193 hektar pada musim tanam ini, sehingga total lahan di Nganjuk yang ditanam kedelai hitam per 2010 adalah 237 hektar.
Hasil uji perkiraan hasil panen yang dilakukan Dinas Pertanian setempat menunjukkan bahwa benih bibit unggul Mallika dapat menghasilkan hingga lebih dari 2.2 ton per hektar di tengah cuaca yang tidak menentu pada tahun ini. Dari hasil panen tersebut, Unilever Indonesia akan membelinya untuk bahan baku kecap Bango.
Acara Panen Raya Kedelai Hitam 2010 di Nganjuk ini dihadiri oleh Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrahman, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nganjuk Ir. Bambang Supriyoko, M.P, General Manager Yayasan Unilever Indonesia Sinta Kaniawati, Program Manager SME Yayasan Unilever Indonesia Maya Tamimi, dan lebih dari 500 petani kedelai hitam sewilayah kabupaten Nganjuk. (ANT-135/K004)
Menurut General Manager Yayasan Unilever Indonesia, Sinta Kaniawati, dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Rabu Malam, pihaknya berusaha untuk terus mengembangkan program pemberdayaan petani kedelai hitam karena pasokan kedelai hitam untuk bahan baku kecap bango mempunyai standar kualitas industri tinggi.
Ia mengatakan, dengan adanya panen tersebut, program pemberdayaan petani kedelai hitam bisa mengoptimalkan hasil pertanian yang tentunya akan memberikan dampak positif terhadap kebutuhan bahan baku industri.
Ia menjelaskan, PT Unilever Indonesia Tbk, berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bersama masyarakat. Program pembinaan dan pemberdayaan petani kedelai hitam merupakan salah satu wujud tanggung jawab sosial Unilever Indonesia yang telah dilakukan sejak tahun 2000.
Sementara itu, Bupati Nganjuk, Drs. H. Taufiqurrahman, mengatakan bahwa program kemitraan kedelai hitam ini dapat terus berjalan di kabupaten Nganjuk, karena petani dapat menanam kedelai hitam dengan pangsa pasar yang sudah jelas.
"Semoga kedepan program bersama Unilever ini dapat berkembang di kecamatan-kecamatan lain di kabupaten Nganjuk. Dengan kondisi masyarakat Nganjuk yang 70 persen adalah petani, maka program ini bisa menjadi fokus pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat dan diharapkan usaha kecil lainnya dapat dikembangkan melalui kemitraan dengan Unilever Indonesia," katanya.
Selain merayakan hasil panen kedelai hitam, acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar petani kedelai hitam sekabupaten Nganjuk. Unilever Indonesia berharap melalui panen raya ini dapat memotivasi petani setempat untuk meningkatkan produktivitas hasil panen dan memperluas wilayah binaannya.
Khusus untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, telah ditanam kedelai hitam seluas 193 hektar pada musim tanam ini, sehingga total lahan di Nganjuk yang ditanam kedelai hitam per 2010 adalah 237 hektar.
Hasil uji perkiraan hasil panen yang dilakukan Dinas Pertanian setempat menunjukkan bahwa benih bibit unggul Mallika dapat menghasilkan hingga lebih dari 2.2 ton per hektar di tengah cuaca yang tidak menentu pada tahun ini. Dari hasil panen tersebut, Unilever Indonesia akan membelinya untuk bahan baku kecap Bango.
Acara Panen Raya Kedelai Hitam 2010 di Nganjuk ini dihadiri oleh Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrahman, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nganjuk Ir. Bambang Supriyoko, M.P, General Manager Yayasan Unilever Indonesia Sinta Kaniawati, Program Manager SME Yayasan Unilever Indonesia Maya Tamimi, dan lebih dari 500 petani kedelai hitam sewilayah kabupaten Nganjuk. (ANT-135/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: