Beijing (ANTARA) - Versi hirup dari vaksin COVID-19 buatan CanSino BioLogics (CanSino BIO), China, memicu respons kekebalan tanpa efek samping serius, demikian hasil uji klinis awal menunjukkan.
Kandidat vaksin dua-dosis itu memerlukan lebih sedikit dosis daripada versi suntikannya dan dapat membantu CanSinoBIO mendorong kapasitas produksinya, kata pimpinan eksekutif perusahaan itu pada April.
Dua dosis vaksin hirup Ad5-nCoV yang diberikan dalam rentang waktu 28 hari membuat antibodi penetralisir yang setara dengan injeksi tunggal, menurut laporan yang sudah diulas peneliti lain.
Laporan tersebut didasarkan pada data uji Fase I yang melibatkan 130 orang dewasa sehat di China dan dimuat dalam jurnal kesehatan Penyakit Menular Lancet pada Senin.
Baca juga: Amerika Serikat khawatir soal penumpukan nuklir China
Menurut laporan itu, vaksin hirup tersebut juga tidak menimbulkan efek samping yang serius dalam pengujian.
Sejumlah peserta uji menerima vaksin suntikan yang diikuti dengan vaksin hirup sebagai penguat 28 hari kemudian. Kelompok tersebut menginduksi respons antibodi penetrasir yang kuat, kata laporan tersebut.
Penulis laporan adalah para peneliti dari Akademi Ilmu Medis Militer, CanSino BioLogics, dan institusi China lainnya.
Vaksin Ad5-nCoV injeksi dosis tunggal sudah diizinkan untuk digunakan di China, Meksiko dan Pakistan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bio Farma: Lima juta vaksin CanSino China tiba di Indonesia pada Juli
Baca juga: Banjir bandang di Kashmir tewaskan empat orang, puluhan hilang
Kandidat vaksin COVID-19 hirup CanSinoBIO picu antibodi
28 Juli 2021 16:45 WIB
Ilustrasi - Botol vaksin CanSino BIO versi injeksi . (ANTARA/Shutterstock)
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: