Ottawa (ANTARA News) - Penduduk Calgary telah memillih walikota Muslim pertama di Kanada, seorang akademisi bernama Naheed Nenshi, menurut hasil pemungutan suara yang diumumkan Selasa.

Profesor lulusan bisnis Harvard yang berusia 38 tahun itu memperoleh hampir 40 persen dukungan dari 72.000 pemilih, mengungguli kandidat favorit veteran yang konservatif dan seorang pembaca berita lokal, sebagaimana dikutip dari AFP.

Nenshi yang mengajar di Universitas Mount Royal memulai kampanye dari sembunyi-sembunyi hingga meluas secara ekstensif melalui jejaring sosial, dimulai dengan pengumuman pencalonannya melalui pesan di laman mikro blogging "Twitter".

Ia juga memperluas kampanye melalui "Youtube" dan "Facebook", dengan menawarkan aplikasi khusus bagi pengguna iPhone yang dapat mengunduh konten media dari kedua laman internet itu.

Brosur "online"nya diterjemahkan dalam sepuluh bahasa yang berbeda, yang kemudian membantunya dalam mengamankan dukungan dari para imigran yang berbasis di ibukota Kanada.

Selain itu, Nenshi melakukan pertarungan kampanye politik klasik dengan mencela anggaran belanja pemerintahan sebelumnya yang mewah dan menyoroti pendukung imigrannya.

Salah satu dari isu utama yang diangkat dalam kampanye menjelang pemilunya adalah perselisihannya dengan Kepala Kepolisian Calgary terkait peningkatan anggaran kepolisian yang sangat besar.

Pada Selasa, ia diberi ucapan selamat oleh Perdana Menteri Stephen Harper, yang juga merupakan seorang warga Calgary, serta beberapa pemimpin konservatif.
(ANT/A024)