Jakarta (ANTARA News) - Filip, Toska dan Kuki adalah tiga bersaudara yang berasal dari keluarga musisi miskin. Pada suatu hari mereka menemukan satu kursi berwarna merah yang jatuh menimpa atap mobil mereka. Sejak saat itu hidup mereka pun berubah.

Kursi yang mereka temukan, ternyata bukan kursi biasa. Kursi itu terbuat dari kayu sebuah pohon ajaib. Keinginan seseorang akan terkabul bila orang tersebut mengucapkan keinginannya saat duduk di kursi itu.

Film itu memotret arti pentingnya sebuah keluarga dari sudut pandang anak-anak. Pada awalnya mereka ingin orang tua mereka mendapatkan banyak uang.

Masalah muncul saat kakak perempuan sang ibu, duduk di kursi itu dan mengatakan dia ingin orang tua ketiga bocah itu bekerja di kapal pesiar selama satu tahun. Saat orang tua mereka menerima pekerjaan itu, ketiga bocah itu kecewa.

Filip, Toska dan Kuki harus tinggal bersama bibi mereka yang kaya tapi judes, karena orang tua mereka harus berkeliling dunia. Film itu menceritakan perjuangan ketiga bocah itu untuk mendapatkan orang tua mereka kembali dengan bantuan si kursi ajaib.

Dalam petualangan mereka, sang bibi yang berubah menjadi gadis cilik turut serta. Sang bibi berubah karena keinginan ketiga bocah itu yang tak ingin dihalangi saat menyusul orang tua mereka.

Begitulah sepenggal cerita dalam film berjudul "Magiczne Drzewo (The Magic Tree) karya sutradara Andrzej Maleszka." Film Polandia itu merupakan salah satu film yang diputar di Festival Film Eropa (Europe On Screen/EOS)2010. EOS diadakan di Jakarta tanggal 5-12 November 2010.

Tingkah laku dan keinginan-keinginan yang diucapkan keempat bocah itu mampu mengundang tawa. Di EOS, film itu masuk dalam seksi "youth section." Seksi ini ditujukan untuk anak-anak dan remaja.
(ENY/A024)