Anti Hoax
Hoaks! China akui Sinovac tak ampuh
27 Juli 2021 22:14 WIB
Petugas medis bersiap memberikan suntikan vaksinasi kepada warga berusia 12-17 tahun yang diadakan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2021). (ANTARA/HO-Sudin Kominfotik Jakarta Selatan)
Jakarta (ANTARA/JACX)- Beredar sebuah pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp bahwa China mengakui vaksin Sinovac buatannya tidak manjur.
Pesan berantai itu menyertakan juga tautan berita dari sejumlah media yang meragukan keampuhan Sinovac.
Dimulai dengan kalimat “Breaking News” di awal pesan, tautan dan info yang disertakan adalah kabar mengenai China yang akan beralih ke vaksin Pfizer dan Moderna.
Tautan lain berisi kabar tentang Sinovac yang tidak disertakan dalam program vaksinasi di Singapura.
Tapi, benarkah China mengkaui Sinovac tidak ampuh?
Penjelasan:
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, seperti dilaporkan Detik.com, mengatakan vaksin Sinovac masih efektif untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2.
Menurutnya, dalam uji klinis tahap tiga yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, hasil efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
Vaksin Sinovac juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dalam pemberitaan ANTARA, Pemerintah China juga memastikan untuk terus mementingkan keamanan dan efektvitas vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Sinovac dan Sinopharm.
“Pihak China secara konsisten mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac, hal itu secara penuh membuktikan keamanan dan efektivitas CoronaVac,” ujar Konselor bidang Sains dan Teknologi Kedutaan Besar China di Jakarta, Yi Fanping.
Dia menjelaskan bahwa hingga 28 Juni 2021, vaksin CoronaVac telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari 50 negara dan kawasan di dunia, sementara penyuntikan vaksin CoronaVac secara global telah mencapai 75 juta dosis.
Klaim: China akui Sinovac tak ampuh
Rating: Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Konsumsi labu kuning sembuhkan COVID-19
Cek fakta: Hoaks! Orang yang divaksin akan meninggal dalam dua tahun
Pesan berantai itu menyertakan juga tautan berita dari sejumlah media yang meragukan keampuhan Sinovac.
Dimulai dengan kalimat “Breaking News” di awal pesan, tautan dan info yang disertakan adalah kabar mengenai China yang akan beralih ke vaksin Pfizer dan Moderna.
Tautan lain berisi kabar tentang Sinovac yang tidak disertakan dalam program vaksinasi di Singapura.
Tapi, benarkah China mengkaui Sinovac tidak ampuh?
Penjelasan:
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, seperti dilaporkan Detik.com, mengatakan vaksin Sinovac masih efektif untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2.
Menurutnya, dalam uji klinis tahap tiga yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, hasil efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
Vaksin Sinovac juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dalam pemberitaan ANTARA, Pemerintah China juga memastikan untuk terus mementingkan keamanan dan efektvitas vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Sinovac dan Sinopharm.
“Pihak China secara konsisten mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac, hal itu secara penuh membuktikan keamanan dan efektivitas CoronaVac,” ujar Konselor bidang Sains dan Teknologi Kedutaan Besar China di Jakarta, Yi Fanping.
Dia menjelaskan bahwa hingga 28 Juni 2021, vaksin CoronaVac telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari 50 negara dan kawasan di dunia, sementara penyuntikan vaksin CoronaVac secara global telah mencapai 75 juta dosis.
Klaim: China akui Sinovac tak ampuh
Rating: Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Konsumsi labu kuning sembuhkan COVID-19
Cek fakta: Hoaks! Orang yang divaksin akan meninggal dalam dua tahun
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: