Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi di luar Jawa terus tumbuh di mana sepanjang Semester I 2021 sudah mencapai Rp228,2 triliun (51,5 persen).

"Realisasi investasi luar Jawa di Januari-Juni 2020 sebesar 48,1 persen. Kemudian di Januari-Juni 2021 sebesar 51,5 persen. Ini supaya jadi pemahaman bahwa tidak ada pemerintah hanya urus di Jawa saja, tapi kita sudah urus di luar Jawa juga. Kita ngurus sampai Covid pun kita tempur," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi secara daring, Selasa.

Tercatat sepanjang Semester I 2021, realisasi investasi di Jawa mencapai Rp214,5 triliun (48,5 persen). Sementara porsi realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp228,2 triliun (51,5 persen).

Bahlil mengungkapkan pemerintah terus menggenjot realisasi investasi di luar Jawa demi mendorong pemerataan ekonomi dan pembangunan.

Sejumlah strategi pun dilakukan agar banyak investor tertarik untuk menanamkan modal di luar Jawa, termasuk memberikan insentif yang lebih menarik.

"Bagaimana strategi agar mereka mau investasi di luar Pulau Jawa, yakni memberikan insentif yang lebih baik ketimbang Pulau Jawa agar mereka mau ke sana," katanya.

Kedua, pemerintah juga menyelesaikan masalah-masalah perizinan di daerah. Pemerintah, lanjut Bahlil, juga terus memberikan kepastian soal stabilitas politik dan keamanan di daerah agar investor bisa terus merealisasikan investasinya.

Mantan Ketua Umum BPP Hipmi itu menuturkan pandemi Covid-19 tidak terlalu banyak berdampak aliran investasi sektor hilirisasi yang banyak digarap di luar Jawa. Namun, ia mengatakan pemerintah terus meyakinkan para investor untuk bisa masuk dan menanamkan modal.

"Strateginya kita harus datangi satu-satu, kita yakinkan mereka, kita kasih insentif, kasih izin, jangan palak-palak. Kalau pengusaha datang, sudah palak duluan ya susah mereka datang ke daerah. Jadi kita welcome (sambut) pengusaha nasional dan asing," katanya.

Bahlil juga mengungkapkan saat ini pemerintah tengah membangun kawasan industri hijau (green energy) di Kalimantan Utara yang bernilai puluhan miliar dolar AS.

"Akan kami umumkan dengan Menko Marves, itu kami akan bangun besar-besaran, investasinya puluhan billion dolar AS," pungkasnya.

Baca juga: Investasi geser ke luar Jawa, Presiden sebut itu modal untuk bangkit
Baca juga: Anggota DPR apresiasi realisasi investasi di luar Jawa lebih besar
Baca juga: BKPM: Mulai ada perimbangan investasi di Jawa dan luar Jawa