Tim Mitigasi IDI: Kasus COVID-19 mulai meningkat di luar Pulau Jawa
27 Juli 2021 14:40 WIB
Tangkapan layar Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Selasa (27/7/2021) (ANTARA/Prisca Triferna)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menyebutkan meski kasus COVID-19 telah mengalami penurunan di Pulau Jawa, namun terjadi peningkatan di beberapa wilayah di luar Pulau Jawa.
"Memang kalau kita lihat turunnya kasus ini bukan hanya di Jakarta, kami dapat laporan turunnya kasus ini juga ada di wilayah di Semarang, Kudus, Pati, Rembang turun," kata Adib dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Adib memberi contoh bagaimana tingkat ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Semarang mengalami penurunan yang sempat terisi 92 persen, kini berada di kisaran 66 persen. Sementara di Jakarta, BOR menjadi 76 persen dengan BOR ICU menjadi 85 persen.
IDI juga mendapatkan laporan penurunan BOR di Bekasi dan Tangerang, meski masih ada daerah yang mengalami peningkatan, seperti di Yogyakarta dan Surakarta.
Meski BOR di beberapa wilayah di Pulau Jawa mengalami penurunan, dia memperingatkan terjadi peningkatan kasus di luar wilayah Pulau Jawa.
"Sudah melangkah pada peningkatan kasus di luar Jawa, seperti Jambi, Palembang (di Sumatera Selatan) kemudian Kalimantan Selatan kemudian Kendari (di Sulawesi Tenggara). Itu sekarang juga sudah ada peningkatan kasus beberapa yang sudah dilaporkan," ujarnya.
Adib menjelaskan beberapa indikator telah terjadi peningkatan kasus COVID-19 adalah dengan terjadinya kenaikan permintaan oksigen di wilayah tersebut selama beberapa waktu.
Hal itu, katanya, terjadi di Kalimantan Selatan, Jambi dan Sumatera Selatan.
"Dari situ kemudian kita melihat bahwa sekarang ini sudah mulai meluas di luar Jawa," demikian Adib.
"Memang kalau kita lihat turunnya kasus ini bukan hanya di Jakarta, kami dapat laporan turunnya kasus ini juga ada di wilayah di Semarang, Kudus, Pati, Rembang turun," kata Adib dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Adib memberi contoh bagaimana tingkat ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Semarang mengalami penurunan yang sempat terisi 92 persen, kini berada di kisaran 66 persen. Sementara di Jakarta, BOR menjadi 76 persen dengan BOR ICU menjadi 85 persen.
IDI juga mendapatkan laporan penurunan BOR di Bekasi dan Tangerang, meski masih ada daerah yang mengalami peningkatan, seperti di Yogyakarta dan Surakarta.
Meski BOR di beberapa wilayah di Pulau Jawa mengalami penurunan, dia memperingatkan terjadi peningkatan kasus di luar wilayah Pulau Jawa.
"Sudah melangkah pada peningkatan kasus di luar Jawa, seperti Jambi, Palembang (di Sumatera Selatan) kemudian Kalimantan Selatan kemudian Kendari (di Sulawesi Tenggara). Itu sekarang juga sudah ada peningkatan kasus beberapa yang sudah dilaporkan," ujarnya.
Adib menjelaskan beberapa indikator telah terjadi peningkatan kasus COVID-19 adalah dengan terjadinya kenaikan permintaan oksigen di wilayah tersebut selama beberapa waktu.
Hal itu, katanya, terjadi di Kalimantan Selatan, Jambi dan Sumatera Selatan.
"Dari situ kemudian kita melihat bahwa sekarang ini sudah mulai meluas di luar Jawa," demikian Adib.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: