Surabaya (ANTARA News) - Total aset yang dikelola PT Jamsostek hingga akhir 2010 diperkirakan menembus angka Rp100 triliun atau naik sekitar 13 persen dibandingkan periode akhir 2009 yang berjumlah lebih kurang Rp88 triliun.

"Hingga akhir Agustus 2010, total kekayaan Jamsostek sudah mencapai sekitar Rp94,5 triliun dan kami perkirakan sampai akhir tahun bisa mendekati angka Rp100 triliun," kata Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Ditemui usai peresmian Klinik Medis 24 jam di komplek Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Hotbonar menjelaskan, sekitar 90 persen dari total kekayaan atau aset tersebut merupakan dana investasi.

Investasi di sektor obligasi menjadi yang terbesar dengan porsi mencapai hampir 50 persen. Selain itu, Jamsostek juga melakukan investasi dalam bentuk deposito, pembelian saham, properti, dan lainnya.

"Sebagian besar adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah. Demikian juga dana untuk deposito juga kami tempatkan pada bank-bank pemerintah seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN," ujarnya.

Sedangkan untuk investasi saham, lanjut Hotbonar, selain saham dari perusahaan milik pemerintah, Jamsostek juga membeli saham perusahaan yang masuk kategori "blue chip" atau saham-saham unggulan.

"Ada beberapa tahapan yang kami lakukan sebelum melakukan investasi, salah satunya menyangkut besar kecilnya risiko. Itu sangat penting, karena dana yang digunakan untuk investasi adalah milik peserta Jamsostek," tambahnya.

Hotbonar juga mengungkapkan rencana Jamsostek untuk membeli saham beberapa BUMN yang akan melakukan "right issue" (pelepasan saham baru) seperti Bank Mandiri, BNI, dan PT Krakatau Steel.

Pembelian saham perusahaan plat merah itu, merupakan salah satu tindak lanjut dari program sinergi BUMN yang dicanangkan pemerintah.

"Soal berapa banyak saham yang akan dibeli, kami belum bisa pastikan karena kami juga belum tahu berapa banyak saham yang akan dilepas oleh perusahaan-perusahaan itu. Yang jelas, kami akan masuk," tambahnya.

Hingga saat ini, total kepesertaan Jamsostek mencapai sekitar 30 juta pekerja. Dari jumlah tersebut, sekitar 8,9 peserta mengikuti paket program yang terdiri atas Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tuan.