Menparekraf dukung wisata dan industri kreatif di Kediri dikembangkan
27 Juli 2021 05:51 WIB
Kegiatan "Ngobrol Penuh Inspiratif" (Ngopi) antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan sejumlah instansi lainnya di Kediri, Jawa Timur, melalui aplikasi Zoom, Senin (26/7/2021). (FOTO ANTARA/ HO-Kominfo Kota Kediri
Kediri, Jatim (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S Uno mengapresiasi wisata dan industri kreatif di Kediri, Jawa Timur, dan mendukung penuh potensi wisata dan industri kreatif yang ada di Kota Kediri untuk dikembangkan.
"Sangat potensial sekali destinasi wisata di Kota Kediri. Selain dari pelaku kreatif, masyarakat atau daerah lain harus belajar dari Kota Kediri bagaimana membuat produk-produk ekonomi kreatifnya menarik sekali. Kita perlu banget semangat kebersamaan ini," katanya dalam kegiatan "Ngobrol Penuh Inspiratif" (Ngopi) dengan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melalui aplikasi Zoom, yang diikuti di Kediri, Senin.
Ia mengatakan Kemenparekraf memiliki banyak program yang bisa diikuti oleh pelaku industri kreatif di Kota Kediri. Bahkan, siap memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh pelaku ekonomi kreatif di Kota Kediri.
"Sampai dengan saat ini kita sudah memfasilitasi lebih dari 7.000 usaha. Nanti yang di Kota Kediri ini bisa difasilitasi," kata Sandiaga S Uno.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga memaparkan potensi wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki oleh Kota Kediri. Beberapa landscape (bentang alam) pariwisata di Kota Kediri ada warung/ kedai/ rumah makan/ restoran, hotel dan penginapan, dan jumlah koleksi Museum Airlangga Kediri.
Selain itu, Kota Kediri juga kaya akan wisata budaya dan wisata religi, seperti, Cerita Panji, Goa Selomangleng, Museum Airlangga, Kampung Tenun dan Kampung Tahu, Setono Gedong, Gereja Merah, klenteng, LDII, Kedunglo, dan Pura Agung.
Tidak hanya kaya akan wisata budaya dan religi, kata dia, Kota Kediri juga kaya akan industri kreatif. Banyak milenial Kota Kediri yang memiliki karya di berbagai bidang. Mulai dari industri kreatif desain grafis, film, game, kuliner, seni rupa, busana, musik, fotografi dan seni pertunjukan.
Selain itu, juga menyimpan potensi wisata alam yang menarik. Kota Kediri dilewati Sungai Brantas sepanjang 7 kilometer yang tentu dapat dimanfaatkan sebagai potensi wisata air.
Saat ini, Pemerintah Kota Kediri telah memanfaatkan bantaran Sungai Brantas sebagai ruang terbuka hijau yaitu Taman Brantas yang menjadi destinasi wisata alternatif untuk masyarakat setempat.
Pemerintah Kota Kediri memanfaatkan ruang terbuka hijau ini untuk menggelar beberapa kegiatan.
"Kami punya ajang tahunan 'Dhoho Street Fashion' yang memamerkan baju rancangan desainer ternama di Indonesia dengan memanfaatkan kain khas Kota Kediri. Bahkan, baju yang diperagakan juga telah menembus ajang peragaan busana internasional. Lalu, ada Festival Selomangleng dan ajang musik Jazz Brantas yang sangat apik," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Dalam acara Ngopi bareng pelaku wisata dan ekonomi kreatif ini juga diikuti oleh Ketua Dekranasda Kota Kediri, Ketua Umum OKE OCE INA Makmur, Kepala KPwBI Kediri, Ketua HIPMI Kota Kediri. Sementara, jumlah pelaku wisata dan ekonomi kreatif yang ikut sebanyak 250 orang, melalui Zoom meeting.
Baca juga: Milenial Kediri suka pariwisata dan kuliner isi platform media sosial
Baca juga: Dekranasda Kota Kediri gelar "Dhoho Street Fashion 2019" Desember
Baca juga: Kediri jadikan "Kampung Inggris" sebagai wisata unggulan
Baca juga: Sandiaga temui pengasuh Pesantren Ploso Kediri
"Sangat potensial sekali destinasi wisata di Kota Kediri. Selain dari pelaku kreatif, masyarakat atau daerah lain harus belajar dari Kota Kediri bagaimana membuat produk-produk ekonomi kreatifnya menarik sekali. Kita perlu banget semangat kebersamaan ini," katanya dalam kegiatan "Ngobrol Penuh Inspiratif" (Ngopi) dengan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melalui aplikasi Zoom, yang diikuti di Kediri, Senin.
Ia mengatakan Kemenparekraf memiliki banyak program yang bisa diikuti oleh pelaku industri kreatif di Kota Kediri. Bahkan, siap memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh pelaku ekonomi kreatif di Kota Kediri.
"Sampai dengan saat ini kita sudah memfasilitasi lebih dari 7.000 usaha. Nanti yang di Kota Kediri ini bisa difasilitasi," kata Sandiaga S Uno.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga memaparkan potensi wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki oleh Kota Kediri. Beberapa landscape (bentang alam) pariwisata di Kota Kediri ada warung/ kedai/ rumah makan/ restoran, hotel dan penginapan, dan jumlah koleksi Museum Airlangga Kediri.
Selain itu, Kota Kediri juga kaya akan wisata budaya dan wisata religi, seperti, Cerita Panji, Goa Selomangleng, Museum Airlangga, Kampung Tenun dan Kampung Tahu, Setono Gedong, Gereja Merah, klenteng, LDII, Kedunglo, dan Pura Agung.
Tidak hanya kaya akan wisata budaya dan religi, kata dia, Kota Kediri juga kaya akan industri kreatif. Banyak milenial Kota Kediri yang memiliki karya di berbagai bidang. Mulai dari industri kreatif desain grafis, film, game, kuliner, seni rupa, busana, musik, fotografi dan seni pertunjukan.
Selain itu, juga menyimpan potensi wisata alam yang menarik. Kota Kediri dilewati Sungai Brantas sepanjang 7 kilometer yang tentu dapat dimanfaatkan sebagai potensi wisata air.
Saat ini, Pemerintah Kota Kediri telah memanfaatkan bantaran Sungai Brantas sebagai ruang terbuka hijau yaitu Taman Brantas yang menjadi destinasi wisata alternatif untuk masyarakat setempat.
Pemerintah Kota Kediri memanfaatkan ruang terbuka hijau ini untuk menggelar beberapa kegiatan.
"Kami punya ajang tahunan 'Dhoho Street Fashion' yang memamerkan baju rancangan desainer ternama di Indonesia dengan memanfaatkan kain khas Kota Kediri. Bahkan, baju yang diperagakan juga telah menembus ajang peragaan busana internasional. Lalu, ada Festival Selomangleng dan ajang musik Jazz Brantas yang sangat apik," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Dalam acara Ngopi bareng pelaku wisata dan ekonomi kreatif ini juga diikuti oleh Ketua Dekranasda Kota Kediri, Ketua Umum OKE OCE INA Makmur, Kepala KPwBI Kediri, Ketua HIPMI Kota Kediri. Sementara, jumlah pelaku wisata dan ekonomi kreatif yang ikut sebanyak 250 orang, melalui Zoom meeting.
Baca juga: Milenial Kediri suka pariwisata dan kuliner isi platform media sosial
Baca juga: Dekranasda Kota Kediri gelar "Dhoho Street Fashion 2019" Desember
Baca juga: Kediri jadikan "Kampung Inggris" sebagai wisata unggulan
Baca juga: Sandiaga temui pengasuh Pesantren Ploso Kediri
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: