Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (26/7), menghentikan reli panjang selama 4 hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,32 persen atau 50,31 poin menjadi menetap di 15.618,98 poin.
Indeks DAX 30 terdongkrak 1,00 persen atau 154,75 poin menjadi 15.669,29 poin pada hari Jumat (23/7) setelah terangkat 0,60 persen atau 92,04 poin menjadi 15.514,54 poin pada hari Kamis (22/7), dan bertambah 2 hari sebelumnya masing-masing 1,36 persen dan 0,55 persen.
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, sebanyak 11 saham berhasil mengantongi keuntungan, sementara 19 saham lainnya mengalami kerugian.
Perusahaan properti dan pengembang perumahan Jerman Vonovia menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya merosot 2,46 persen.
Disusul oleh saham kelompok perusahaan penyelenggara pasar untuk perdagangan saham dan sekuritas Deutsche Boerse Group yang kehilangan 1,90 persen, serta perusahaan pembuat pakaian dan peralatan olahraga Adidas terpangkas 1,83 persen.
Di sisi lain. perusahaan properti dan pengembang perumahan Jerman Deutsche Wohnen terangkat 1,17 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur mesin pesawat terbang MTU Aero yang menguat 0,92 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Jerman Deutsche Bank meningkat 0,89 persen.
Perusahaan pabrikan otomotif Daimler menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 175,75 juta euro (207,16 juta dolar AS).
Baca juga: Saham Jerman kembali menguat, indeks DAX 30 terdongkrak 1,00 persen
Baca juga: Saham Jerman untung 3 hari beruntun, Indeks DAX 30 naik 0,60 persen
Saham Jerman hentikan reli panjang, indeks DAX 30 tergerus 0,32 persen
27 Juli 2021 03:57 WIB
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Frankfurt, Jerman. ANTARA/Reuters
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: