Dua pendulang intan di Banjarbaru Kalsel tewas tertimbun
26 Juli 2021 23:48 WIB
Petugas kepolisian dari Polsek Banjarbaru Timur mengecek lokasi pendulangan intan di Kelurahan Bangkal yang menyebabkan dua pendulang intan tewas, setelah tertimbun longsoran tanah. ANTARA/HO
Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak dua orang pendulang intan di Kelurahan Bangkal, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) tewas tertimbun, setelah lubang galian yang mereka kerjakan longsor hingga menimbun tubuh keduanya.
Kapolsek Banjarbaru Timur Ipda Subroto Rindang Arie S, di Banjarbaru, Senin, mengatakan peristiwa yang menyebabkan dua pendulang tewas terjadi pada Senin siang, sekitar pukul 12.00 WITA.
"Dua pendulang atas nama Ahyani (35) dan Alfatoni (30) meninggal dunia, karena tidak bisa menyelamatkan diri saat lubang pendulangan longsor dan para pendulang lainnya ada yang selamat, namun ada juga yang mengalami luka-luka," ujar Kapolsek.
Kedua pendulang yang tewas di lokasi pendulangan memiliki tempat tinggal yang sama, yaitu di Jalan Ujung Murung RT 11 RW 03, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
Menurut Kapolsek, kejadian berawal saat korban bersama tujuh pendulang lain menjalankan aktivitas mencari intan atau batu permata di lokasi yang berdekatan bekas area tambang PT Aneka Tambang, Cempaka.
Menurut keterangan saksi yang merupakan rekan korban, saat itu kedua korban tengah menggali lubang pendulangan pada kedalaman lima meter di bawah permukaan tanah untuk memudahkan mencari intan di lokasi setempat.
Saat keduanya tengah menggali menggunakan cangkul, tanpa diduga tanah bagian atas mengalami longsor hingga menimpa tubuh keduanya yang tidak sempat menyelamatkan diri dari timbunan tanah berpasir itu.
Tujuh pendulang lainnya berhasil menghindar dan selamat dari longsoran, kemudian mencari tubuh keduanya selama kurang lebih 15 menit. Namun setelah ditemukan, dua korban sudah meninggal dunia.
Selanjutnya, jenazah dua korban dibawa ke rumah duka masing-masing, dan setelah menjalani prosesi yang lazim dilakukan, keduanya langsung dimakamkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya pada sore hari.
Kapolsek mengimbau kepada seluruh kelompok pendulang intan untuk berhati-hati dan selalu waspada, karena lubang yang digali bisa sewaktu-waktu longsor dan menimbun mereka.
"Kami mengimbau, pendulang intan lebih hati-hati dan waspada karena lubang pendulangan yang mereka kerjakan bisa sewaktu-waktu longsor. Semoga tidak ada lagi pendulang yang menjadi korban," ujar Kapolsek Banjarbaru.
Baca juga: Masih dievakuasi, lima pendulang intan yang tertimbun longsor
Baca juga: Tiga Pendulang Intan Tewas Tertimbun Longsor di Kalsel
Kapolsek Banjarbaru Timur Ipda Subroto Rindang Arie S, di Banjarbaru, Senin, mengatakan peristiwa yang menyebabkan dua pendulang tewas terjadi pada Senin siang, sekitar pukul 12.00 WITA.
"Dua pendulang atas nama Ahyani (35) dan Alfatoni (30) meninggal dunia, karena tidak bisa menyelamatkan diri saat lubang pendulangan longsor dan para pendulang lainnya ada yang selamat, namun ada juga yang mengalami luka-luka," ujar Kapolsek.
Kedua pendulang yang tewas di lokasi pendulangan memiliki tempat tinggal yang sama, yaitu di Jalan Ujung Murung RT 11 RW 03, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
Menurut Kapolsek, kejadian berawal saat korban bersama tujuh pendulang lain menjalankan aktivitas mencari intan atau batu permata di lokasi yang berdekatan bekas area tambang PT Aneka Tambang, Cempaka.
Menurut keterangan saksi yang merupakan rekan korban, saat itu kedua korban tengah menggali lubang pendulangan pada kedalaman lima meter di bawah permukaan tanah untuk memudahkan mencari intan di lokasi setempat.
Saat keduanya tengah menggali menggunakan cangkul, tanpa diduga tanah bagian atas mengalami longsor hingga menimpa tubuh keduanya yang tidak sempat menyelamatkan diri dari timbunan tanah berpasir itu.
Tujuh pendulang lainnya berhasil menghindar dan selamat dari longsoran, kemudian mencari tubuh keduanya selama kurang lebih 15 menit. Namun setelah ditemukan, dua korban sudah meninggal dunia.
Selanjutnya, jenazah dua korban dibawa ke rumah duka masing-masing, dan setelah menjalani prosesi yang lazim dilakukan, keduanya langsung dimakamkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya pada sore hari.
Kapolsek mengimbau kepada seluruh kelompok pendulang intan untuk berhati-hati dan selalu waspada, karena lubang yang digali bisa sewaktu-waktu longsor dan menimbun mereka.
"Kami mengimbau, pendulang intan lebih hati-hati dan waspada karena lubang pendulangan yang mereka kerjakan bisa sewaktu-waktu longsor. Semoga tidak ada lagi pendulang yang menjadi korban," ujar Kapolsek Banjarbaru.
Baca juga: Masih dievakuasi, lima pendulang intan yang tertimbun longsor
Baca juga: Tiga Pendulang Intan Tewas Tertimbun Longsor di Kalsel
Pewarta: Gunawan Wibisono/Yose Rizal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: