Jakarta (ANTARA) - Atlet Filipina Hidily Diaz menjadi peraih medali emas Olimpiade pertama di negaranya, Senin, memenangi kategori 55 kg putri untuk angkat besi Olimpiade Tokyo.

Dalam Olimpiade keempat dan mungkin terakhir, atlet berusia 30 tahun itu mencatatkan total angkatan 224 kg, yang juga menjadi rekor Olimpiade.

Setelah menyelesaikan angkatan terakhirnya, Diaz menutup wajahnya dengan tangan dan menangis sebelum memeluk pelatihnya dan mencengkeram medali yang tergantung di lehernya, seperti dilaporkan Reuters.

Baca juga: Lifter India dapat bonus pizza seumur hidup usai raih perak Olimpiade

Di podium, Diaz yang masih menangis berdiri memberi hormat saat dia menyanyikan lagu kebangsaan negaranya.

Liao Qiuyun dari China, yang gagal menyamai rekor dunianya sendiri, meraih perak dengan catatan total angkatan 223 kg. Sementara, Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan meraih perunggu dengan mencatatkan total angkatan 213 kg.

Chinshanlo adalah peraih medali emas di Olimpiade London 2012, namun pada 2016 medalinya dicabut setelah dinyatakan gagal dalam tes doping setelah pengujian ulang sampel.

Baca juga: Eko Yuli belum kepikiran pensiun usai perak Olimpiade Tokyo
Baca juga: (Round up) Medali kedua Indonesia dari Eko Yuli dan terukirnya sejarah