Lumajang (ANTARA News) - Dua jembatan di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, retak akibat luapan air sungai yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru yang cukup deras.

"Luapan air yang cukup deras di sungai Rejali karena hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Semeru seperti Kecamatan Candipuro, sehingga arus deras menerjang dua jembatan di Pasirian," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Rochani di Lumajang, Senin.

Menurut dia, sisi kanan dan kiri jembatan Bin yang berukuran panjang 7,8 meter dan lebar 3,8 meter di Kecamatan Pasirian tergerus luapan lahar dingin sehingga menimbulkan sejumlah retakan di pojok jembatan itu.

Sementara jembatan gantung di kecamatan setempat juga mengalami keretakan karena pondasinya diterjang bambu yang ikut hanyut dalam aliran lahar dingin Semeru di sungai setempat.

"Dua jembatan itu tidak boleh dilalui oleh kendaraan roda empat yang bermuatan berat karena khawatir pondasi jembatan semakin retak dan membahayakan pengguna jalan. Kami melarang truk bermuatan pasir untuk melewati jembatan itu," kata Rochani yang juga Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Lumajang.

Dua jembatan itu, lanjut dia, mengubungkan Kecamatan Pasirian dengan Kecamatan Tempursari, sehingga akses transportasi warga agak terganggu.

"Aparat desa setempat hanya memperbolehkan kendaraan roda dua dan pejalan kaki yang melewati dua jembatan itu," ucapnya menerangkan.

Ia menjelaskan, Dinas Pekerjaan Umum Lumajang sedang memperbaiki dua jembatan yang retak di Kecamatan Pasirian, supaya akses transportasi dua kecamatan itu tidak terganggu.

"Kami juga mengimbau warga berhati-hati untuk melewati sejumlah daerah aliran sungai yang dilalui oleh lahar dingin Semeru seperti di Sungai Rejali," paparnya.

Sedikitnya enam kecamatan di Kabupaten Lumajang yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru yakni Kecamatan Tempursari, Pasrujambe, Candipuro, Tempeh, Pasirian dan Pronojiwo.

(ANT-070/S026)