London (ANTARA News) - Muslimat NU UK ingin menjadi perekat tidak saja bagi umat muslimat Indonesia yang ada di Kerajaan Inggris tetapi juga organisasi sosial dan keagamaan lainnya seperti Muhamadiyah, PKS, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan juga anggota Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).

Hal itu disampaikan Ketua Muslimat NU Cabang Istimewa Kerajaan Inggris Afrahul Fadhilah, kepada koresponden ANTARA News London sehubungan dengan digelarnya silaturahmi yang diadakan oleh Muslimat NU UK dan juga dihadiri warga Nahdliyin di Inggris yang tergabung dalam Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Inggris yang diadakan di Indonesia Islamic Centre (IIC) Colindel, London, Minggu.

Sekitar 50 Muslim Indonesia tidak saja warga Nahdliyin yang datang dari seluruh Inggris seperti Nottingham, Kent, Guilford, dan London sekitarnya menghadiri acara silaturahmi yang diawali dengan tahlillan dan pembacaan surat Yassin yang dipimpin H M Hamim.

Selain itu juga hadir dari KBRI London dan British Council dan pengurus Muhamadiyah dan organisasi sosial lainnya seperti Koordinator pengajin ibu-ibu di London hari Rabu, Ana Passin, dan wakil dari kantor Bank Mandiri Inggris, HM Bustami.

Acara silaturahmi Muslimat NU diawali tahlilan yang merupakan ciri khas NU itu diikuti dengan sholat zuhur berjamaah dan makan siang bersama juga hadir serta sesepuh NU Cabang Istimewa Inggris dan sekaligus Pembina Muslimah NU Royandi Abbas dan penasehat H Hamim.

Afrahul Fadhilah mengatakan kepengurusan NU Cabang Istimewa Inggris merupakan satu satunya kepengurusan cabang organisasi wanita muslimat NU yang ada di luar negeri.

Menurut dia, keputusan Pimpinan Pusat Muslimah Nahdlatul Ulama sudah dikeluarkan sejak sembilan bulan dan ditandatangani oleh Ketua Muslimat NU Pusat Khofifah Indar Parawansa dam Plt Sekretaris Umum Hj Yies Sadiyah Maksum MPh dan susunan pengurusnya juga sudah terbentuk.

"Sayangnya pertemuan Muslimat NU yang pertama baru dapat dilaksanakan hari ini," ujar Fadhilah yang menjadi utusan PCI NU di Muktamat NU yang digelar di Makasar, Maret lalu.

Ketua bidang sosial Muslimat NU Cabang Istimewa Inggris, Indah Morgan, yang berdomisili di kota Nottingham mengakui bahwa pertemuan anggota Muslimah NU berjalan cukup produktif. "Banyak usulan dari para senior seperti membuat program rutin, fundraising atau penggalangan dana, serta program untuk wanita Indonesia di Inggris," ujarnya.

Sementara itu Nizma Agustjik, Ketua LSM Chariot for Children, mengatakan bahwa terasa sekali ukhuwah Islamiyah di antara kaum Muslimat NU yang ada Inggris yang diharapkan akan menjadi perekat diantara umat Muslim di Inggris tanpa perbedaan status dan kelas.

Sejak NU Cabang Istimewa Inggris didirikan sekitar tahun 2000-an, keberadaan warga Nahdliyin dari kalangan terpelajar kian berkembang yang dulunya hanya berjumlah sekitar 114 anggota saat ini mencapai lebih 300 anggota yang tersebar di seluruh Kerajaan Inggris.

Fadhilah, juru dakwah yang bekerja di Mesjid Besar London Regent Park , mengatakan Pimpinan Pusat Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawangsa berencana akan melantik kepengurusan Muslimah NU Inggris yang merupakan satu satunya di luar negeri dalam waktu dekat.
(H-ZG/T010)