Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah, menyerap beras dari petani untuk mendukung program beras bantuan pada masa pemberlakuaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bagi keluarga penerima manfaat program keluarga harapan dan bantuan sosial tunai.

"Ini (penyaluran bantuan beras PPKM) juga dalam rangka penyerapan. Kurang lebih 1.000 ton beras yang diserap untuk program ini," kata Pemimpin Cabang Perum Bulog Banyumas Dani Satrio di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Dani mengatakan hal itu kepada wartawan usai penyaluran perdana bantuan beras PPKM untuk KPM PKH dan KPM BST di halaman Kantor Perum Bulog Cabang Banyumas.

Dalam hal ini, kata dia, stok gabah hasil penyerapan atau pembelian dari petani yang tersimpan di gudang Bulog Banyumas tersebut digiling untuk dijadikan beras dan selanjutnya gudang tersebut diisi dengan gabah baru hasil pengadaan pada masa panen musim gadu.

"Hingga saat ini, penyerapan yang kami lakukan pada 2021 sudah mencapai kisaran 9.000 ton setara beras, sedangkan targetnya 33.300 ton. Rata-rata saat ini ada sekitar 150-200 ton gabah dan beras yang masuk ke gudang Bulog Banyumas," katanya.

Ia mengaku optimistis target pengadaan gabah yang dilaksanakan Bulog Banyumas pada 2021 dapat tercapai karena saat sekarang masa panen raya sudah mulai berlangsung di berbagai wilayah eks Keresidenan Banyumas.

"Mudah-mudahan pada bulan Agustus nanti mulai banyak yang masuk ke gudang Bulog Banyumas," katanya menambahkan.

Terkait dengan stok beras di gudang Bulog Banyumas, Dani mengatakan hingga saat ini tercatat sebanyak 21.000 ton setara beras.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan beras di wilayah Banyumas Raya.

Baca juga: Bulog Banyumas siap beli gabah hasil panen petani
Baca juga: Bulog Banyumas pastikan stok beras mencukupi hingga akhir tahun
Baca juga: Bulog Banyumas gelar operasi pasar gula pasir