Pasar Sukaramai Medan Terbakar, 200 Kios Ludes
17 Oktober 2010 23:38 WIB
Sejumlah warga membersihkan puing-puing sisa kebakaran di Pasar Sukaramai Medan, Sumut, Senin (18/10). Kebakaran yang menghanguskan ratusan kios tersebut diduga akibat korsleting listrik, tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. (ANTARA/Septianda Perdana)
Medan (ANTARA News) - Pasar Sukaramai di Jalan Arif Rachman Hakim Medan terbakar, Minggu sekitar pukul 20.30 WIB, diperkirakan 200 lebih kios yang berada di lokas itu ludes, tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. .
Wartawan ANTARA dari lokasi kejadian melaporkan, sebanyak 7 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mejinakkan api , namun hingga pukul 22.00 WIB si "jago merah" itu belum juga berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran yang dibantu masyarakat setempat.
Sementara itu, puluhan petugas kepolisian berjaga-jaga di lokasi kebakaran untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini, terjadinya aksi penjarahan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Mengenai kerugian materi akibat kebakaran tersebut, belum diketahui secara pasti dan saat ini petugas masih terus mendata.
Penyebab kebakaran itu, menurut saksi mata yang melihat peristiwa tersebut, diduga akibat korsleting (arus pendek) yang ditimbulkan petir. Karena sebelum terjadinya kebakaran di Pasar Sukaramai yang terdiri dari dua lantai itu, kelihatan tembakan petir yang cukup keras dan hujan turun sangat lebat.
Di lokasi kebakaran itu listrik juga kelihatan padam, sehingga Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Aksara, Jalan Denai Medan dalam keadaan gelap gulita.
Sedangkan ribuan masyarakat terus kelihatan memadati lokasi kebakaran , sehingga petugas yang memadamkan api merasa kewalahan. Begitu juga mobil pemadam kebakaran juga mengalami kesulitan untuk keluar masuk .
Bahkan, warga yang ada di lokasi kebakaran itu, tidak mau beranjak sedikitpun dan terus menahankan asap yang membuat pengab, serta menghirup udara yang tidak sehat.
Selain itu, kepulan asap tersebut menimbulkan batuk dan kedua mata jadi pedih. Warga masyarakat juga terlihat terus bertahan di lokasi kebakaran itu.
Satu unit mobil ambulan juga kelihatan parkir dan siap untuk merawat, serta memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terluka atau mengalami luka bakar.
Api baru bisa dijinakkan oleh petugas pemadam kebakaran, sekitar pukul 23.15 WIB, namun kepulan asap dan percikan api masih terus terjadi.
Tembakan petir
Salah seorang petugas kebersihan di Pasar Sukaramai bermarga Lubis (45) merupakan saksi mata yang melihat kejadian itu, mengatakan penyebab kebakaran itu diduga akibat tembakan petir terhadap kabel listrik yang tidak begitu jauh dari pajak tersebut.
Karena sebelum terjadinya kebakaran itu, katanya, petir terjadi sangat kuat dan berulangkali, serta dibarengi angin kencang dan hujan lebat.
"Saya sangat takut melihat petir itu, karena tembakan petir tersebut cukup keras," kata Lubis. (ANT/K004)
Wartawan ANTARA dari lokasi kejadian melaporkan, sebanyak 7 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mejinakkan api , namun hingga pukul 22.00 WIB si "jago merah" itu belum juga berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran yang dibantu masyarakat setempat.
Sementara itu, puluhan petugas kepolisian berjaga-jaga di lokasi kebakaran untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini, terjadinya aksi penjarahan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Mengenai kerugian materi akibat kebakaran tersebut, belum diketahui secara pasti dan saat ini petugas masih terus mendata.
Penyebab kebakaran itu, menurut saksi mata yang melihat peristiwa tersebut, diduga akibat korsleting (arus pendek) yang ditimbulkan petir. Karena sebelum terjadinya kebakaran di Pasar Sukaramai yang terdiri dari dua lantai itu, kelihatan tembakan petir yang cukup keras dan hujan turun sangat lebat.
Di lokasi kebakaran itu listrik juga kelihatan padam, sehingga Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Aksara, Jalan Denai Medan dalam keadaan gelap gulita.
Sedangkan ribuan masyarakat terus kelihatan memadati lokasi kebakaran , sehingga petugas yang memadamkan api merasa kewalahan. Begitu juga mobil pemadam kebakaran juga mengalami kesulitan untuk keluar masuk .
Bahkan, warga yang ada di lokasi kebakaran itu, tidak mau beranjak sedikitpun dan terus menahankan asap yang membuat pengab, serta menghirup udara yang tidak sehat.
Selain itu, kepulan asap tersebut menimbulkan batuk dan kedua mata jadi pedih. Warga masyarakat juga terlihat terus bertahan di lokasi kebakaran itu.
Satu unit mobil ambulan juga kelihatan parkir dan siap untuk merawat, serta memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terluka atau mengalami luka bakar.
Api baru bisa dijinakkan oleh petugas pemadam kebakaran, sekitar pukul 23.15 WIB, namun kepulan asap dan percikan api masih terus terjadi.
Tembakan petir
Salah seorang petugas kebersihan di Pasar Sukaramai bermarga Lubis (45) merupakan saksi mata yang melihat kejadian itu, mengatakan penyebab kebakaran itu diduga akibat tembakan petir terhadap kabel listrik yang tidak begitu jauh dari pajak tersebut.
Karena sebelum terjadinya kebakaran itu, katanya, petir terjadi sangat kuat dan berulangkali, serta dibarengi angin kencang dan hujan lebat.
"Saya sangat takut melihat petir itu, karena tembakan petir tersebut cukup keras," kata Lubis. (ANT/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: