Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan proses tanam dan panen padi terus berlangsung di beberapa wilayah Indonesia untuk menjaga ketersediaan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19.

"Alhamdulliah di seluruh Indonesia tidak ada hari tanpa panen, tidak ada hari tanpa menanam. Jadi panen dan menanam kita bisa lihat setiap saat di semua daerah saat ini. Kita berharap lahan yang ada ini tidak boleh nganggur terlalu lama, tidak ada lahan yang nganggur lebih dari satu bulan langsung ditanam, kita kejar air dan hujan yang masih ada," kata Mentan Syahrul dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, usai panen padi di Desa Gajahmekar Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Minggu.

SYL menegaskan sesuai perintah Presiden Jokowi, para Menteri untuk tidak terima dan percaya data saja namun harus turun ke lapangan melakukan validasi secara langsung dan secara faktual untuk ketersediaan pangan khususnya beras.

"Dan hari ini bahkan setiap minggu saya turun bersama jajaran ketemu para gubernur, bupati untuk menanyakan ketersediaan pangan khususnya beras dalam situasi COVID-19 atau dalam situasi apa pun," ujarnya.

Oleh karena itu, Menteri Pertanian memastikan ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Data yang dikeluarkan BPS dan juga diolah Kementerian Pertanian mencatat produksi beras pada bulan Juni mencapai 2,59 juta ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton pada posisi akhir Juni 2021 dan prognosa stok akhir Desember 2021 sebesar 9,6 juta ton.

"Hari ini kita tidak hanya panen tapi sekaligus mengolah disamping tempat panen dan inilah yang diperlihatkan Kabupaten Bandung. Selesai mengolah tidak ada yang menganggur langsung mempersiapkan sekitarnya untuk segera tanam lagi," kata Syahrul.

Mentan SYL yang didampingi Wakil Bupati Kabupaten Bandung Sahrul Gunawan juga menyerahkan bantuan kepada masing-masing kelompok tani yakni Kelompok tani Gapoktan Sumber Mukti, Desa Sumbersari, Kelompoktani Mekarsari III Desa Ciherang, Kelompok Tani Gemah Ripah I, Kelompok Tani Mina Mukti Desa Kopo, dan menyerahkan Sarana Pasca Panen Padi Vertical Dryer serta bantuan Combine Harvester Besar wilayah Kabupaten Bandung.

"Saya juga memberikan bantuan mekanisasi dan tentu saja bantuan ini tidak cukup tetapi pemerintah mempersiapkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk semua bisa mendapat fasilitas mempersiapkan kebutuhan - kebutuhan dalam penanaman maupun dalam pasca panen," ujarnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengungkapkan saat ini beberapa wilayah terutama sentra padi di Indonesia tengah memasuki waktu panen seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan juga pulau Sulawesi.

"Pertanian adalah sektor yang mampu menunjukkan peningkatan kinerjanya di tengah kondisi Pandemi wabah Covid-19. Memasuki musim panen raya stok beras kita makin meningkat menambah stok yang sebelumnya," katanya.

Selanjutnya, Suwandi mengatakan potensi panen di Kabupaten Bandung pada Juli ini diprediksi seluas 9.354 ha dengan estimasi produksi 57.195 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan pada Agustus nanti diprediksi panen hingga 11.037 ha dengan estimasi produksi 78.061 ton GKG.

"Hari ini hamparan seluas 152 hektar siap dipanen dengan varietas inpari 30 dengan produktivitas sekitar 6,8 ton GKP/ hektar. Pada musim panen kita tetap jaga stabilisasi harga dan kita berharap upaya ini sekaligus menambah kesejahteraan petani," kata Suwandi.

Baca juga: Mentan cek persawahan di Jabar pastikan stok beras aman
Baca juga: Mentan ajak konsolidasi idealisme total membangun pertanian
Baca juga: Mentan: Pemulihan ekonomi dapat melalui pengembangan riset pertanian