Jakarta (ANTARA) - Lifter Indonesia Deni finis di urutan kesembilan kelas 67kg Olimpiade Tokyo, Minggu ketika pada saat bersamaan China kian dominan setelah menyabet emas ketiganya pada cabang angkat besi lewat Chen Lijun.

Sebelumnya Hou Zhihui dan Li Fabin yang masing-masing meraih emas di kelas 49kg putri dan 61kg putra untuk tim Negeri Tirai Bambu.

Chen Lijun yang merupakan pemegang rekor dunia itu mencatatkan total angkatan 332kg (snatch 145kg dan clean and jerk 187kg), demikian catatan resmi Olimpiade.

Sementara itu, lifter Indonesia Deni berada di posisi kesembilan dengan total angkatan 301kg, dengan snatch 135kg dan clean and jerk 166kg.

Baca juga: Profil atlet Olimpiade: lifter Deni
Baca juga: Lifter Deni dicoret dari pelatnas akibat tindakan indisipliner


Medali perak kelas 67kg diraih oleh lifter Kolombia Mosquera Lozano dengan angkatan total 331kg (snatch 151kg dan clean and jerk 180kg). Lifter Italia Zanni Mirko berhak atas perunggu setelah membukukan total 322kg (snatch 145kg, clean and jerk 177kg).

Bertanding di Hall International Tokyo Forum, Deni memasang angka 135kg untuk angkatan snatch pertamanya. Namun, ia gagal menuntaskannya di kesempatan pertama, dan baru berhasil pada percobaan kedua.

Lifter berusia 31 tahun itu mencoba untuk menambah berat beban menjadi 140kg pada kesempatan ketiga, namun tak berhasil sehingga harus puas dengan snatch 135kg.

Pada kategori clean and jerk, lifter yang juga pernah tampil di Olimpiade 2012 London dan Rio 2016 itu mulus mengawali angkatannya di angka 166kg. Sayangnya, dia gagal menambal ketertinggalan angkatannya saat beban dinaikkan jadi 171kg di percobaan kedua.

Pada kesempatan terakhir, Deni kembali gagal menuntaskan angkatannya sehingga ia harus puas dengan total angkatan di angka 301kg dan finis di urutan kesembilan.

Catatan tersebut turun drastis dari yang ditorehkannya saat dia meraih medali emas SEA Games 2019 dengan total angkatan 315kg, yang menjadi rekor terbaiknya di kelas 67kg.

Baca juga: Eko Yuli Irawan sumbang perak untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Windy Cantika sumbang medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Doa dan air mata sang ibu iringi Windy Cantika di Tokyo 2020