Anies tegaskan Jakarta tak pernah tutupi data COVID-19
25 Juli 2021 19:55 WIB
Warga membawa nisan keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Berdasarkan data Worldometer, Indonesia resmi masuk empat besar kasus aktif COVID-19 terbanyak di seluruh dunia, pada Kamis (15/7/2021) kasus aktif di Indonesia mencapai 480.199 kasus, melampaui Rusia yang tercatat 457.250 kasus, Indonesia juga jauh melampaui India yang tercatat 432.011 kasus. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa Jakarta tidak pernah menutup data soal perkembangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Ibu Kota termasuk yang selamat hingga meninggal dunia.
"Ini yang saya rasa perlu garisbawahi, di Jakarta tidak pernah menutup data, tidak pernah mengurangi, tidak pernah menambahi, bila ada yang meninggal, kita laporkan, bila selamat kita laporkan, tidak pernah ditutup-tutupi," kata Anies saat webinar gerakan vaksinasi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu.
Karena itu, lanjut Anies, Jakarta mungkin merupakan satu-satunya daerah yang memiliki data status isolasi mandiri.
"Ini hasil rapat-rapat kita (Forkopimda), bahwa tim Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, itu harus tahu siapa yang positif, siapa yang isolasi mandiri di setiap wilayahnya," ujar Anies.
Data-data itu, tambah Anies, juga diberikan ke kanal laporan warga LaporCovid-19 yang disusun oleh mereka dan disampaikan kepada warga.
Baca juga: Kapolres Jakpus sebut ada perbedaan data kasus COVID dari Dinkes DKI
Anies meminta data-data baik yang disusun oleh LaporCovid-19 dan yang disusun pemerintah untuk diperhatikan dan dicermati untuk kepentingan bersama.
"Kami minta semua data-data yang ada dari penularan, daerahnya, jumlah yang dirawat, ketersediaan RS, hingga data fatalitas untuk dilihat dan dicermati supaya kita bisa melindungi semuanya," ucap Anies menambahkan
Sebelumnya, kanal laporan warga yang diunggah melalui laman LaporCovid-19.org menyebutkan statistik data warga yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
Dari laporan tersebut disebutkan bahwa jumlah kematian saat isolasi mandiri dan di luar rumah sakit di Jakarta mencapai 1.215 orang.
Adapun rinciannya yakni di Jakarta Timur mencapai 403 kematian, Jakarta Selatan (289), Jakarta Utara (205), Jakarta Pusat (162) dan Jakarta Barat sebanyak 156 kematian saat isolasi mandiri.
Baca juga: Beda jumlah kasus COVID-19 DKI dan nasional terkait pemotongan data
Data tersebut didapatkan dari gabungan data Lapor COVID-19 dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dicatat mulai 8 Juni 2021.
"Ini yang saya rasa perlu garisbawahi, di Jakarta tidak pernah menutup data, tidak pernah mengurangi, tidak pernah menambahi, bila ada yang meninggal, kita laporkan, bila selamat kita laporkan, tidak pernah ditutup-tutupi," kata Anies saat webinar gerakan vaksinasi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu.
Karena itu, lanjut Anies, Jakarta mungkin merupakan satu-satunya daerah yang memiliki data status isolasi mandiri.
"Ini hasil rapat-rapat kita (Forkopimda), bahwa tim Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, itu harus tahu siapa yang positif, siapa yang isolasi mandiri di setiap wilayahnya," ujar Anies.
Data-data itu, tambah Anies, juga diberikan ke kanal laporan warga LaporCovid-19 yang disusun oleh mereka dan disampaikan kepada warga.
Baca juga: Kapolres Jakpus sebut ada perbedaan data kasus COVID dari Dinkes DKI
Anies meminta data-data baik yang disusun oleh LaporCovid-19 dan yang disusun pemerintah untuk diperhatikan dan dicermati untuk kepentingan bersama.
"Kami minta semua data-data yang ada dari penularan, daerahnya, jumlah yang dirawat, ketersediaan RS, hingga data fatalitas untuk dilihat dan dicermati supaya kita bisa melindungi semuanya," ucap Anies menambahkan
Sebelumnya, kanal laporan warga yang diunggah melalui laman LaporCovid-19.org menyebutkan statistik data warga yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
Dari laporan tersebut disebutkan bahwa jumlah kematian saat isolasi mandiri dan di luar rumah sakit di Jakarta mencapai 1.215 orang.
Adapun rinciannya yakni di Jakarta Timur mencapai 403 kematian, Jakarta Selatan (289), Jakarta Utara (205), Jakarta Pusat (162) dan Jakarta Barat sebanyak 156 kematian saat isolasi mandiri.
Baca juga: Beda jumlah kasus COVID-19 DKI dan nasional terkait pemotongan data
Data tersebut didapatkan dari gabungan data Lapor COVID-19 dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dicatat mulai 8 Juni 2021.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: