Objek wisata di Kulon Progo siap dibuka kembali
25 Juli 2021 16:03 WIB
Kawasan utara di wilayah Kenteng, Kecamatan Nanggulan, tumbuh kedai-kedai kopi dan makanan dengan suasana keindahan alam perdesaan. (Foto ANTARA/Sutarmi)
Kulon Progo (ANTARA) - Seluruh objek wisata di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dikelola pemerintah dan masyarakat secara mandiri siap dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat bila pemerintah pusat melonggarkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
"Berdasarkan pemantauan sejak Jumat (23/7) sebagian besar sudah dalam kondisi siap beroperasi kembali," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan pada Jumat (23/7) sampai hari ini, pihaknya melakukan pengecekan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment (Ramah Lingkungan) atau kondisi CHSE objek wisata di wilayah utara dan kedai-kedai di kawasan Kenteng, Kecamatan Nanggulan.
Baca juga: Pemkot Pekalongan perpanjang penutupan objek wisata selama PPKM
Dispar menerjunkan petugas melakukan pengecekan protokol kesehatan yang ada di objek wisata ataupun usaha jasa pariwisata.
"Petugas yang kami terjunkan antara lain adalah remaja-remaja putri yang akan mengecek prokesnya masih berfungsi dengan baik atau tidak. Mereka juga akan menjelaskan tentang protokol kesehatan nya agar tetap dijaga dengan baik," katanya.
Joko mengatakan pihaknya juga mendata ulang para pelaku wisata. Jika ada yang belum vaksin, akan didorong untuk segera mengikuti vaksinasi. Sebelumnya sudah disampaikan pada para pelaku wisata agar segera mengikuti vaksinasi.
"Kami kroscek apakah pelaku wisata sudah ikut vaksin atau belum. Jadi jika sewaktu-waktu ada perintah wisata boleh buka secara bertahap maka kami sudah mempersiapkannya baik di wisatanya atau usaha jasa pariwisata," katanya.
Baca juga: Penutupan objek wisata Candi Arjuna diperpanjang hingga 2 Agustus
Joko menambahkan dari komunikasi yang dilakukan dengan pelaku usaha jasa wisata, ada beberapa fenomena yang dicatat. Pelaku usaha jasa di Kenteng Nanggulan ke barat, sebagian besar lebih memilih tutup karena mayoritas pengunjungnya ingin menikmati kuliner sekaligus pemandangan yang ada di sekitarnya.
"Jadi sebagian besar pelaku usaha jasa pariwisata lebih memilih tutup. Masa PPKM akhirnya dipakai untuk menata tempat kuliner mereka, semisal memperluas tempat parkir," kata dia.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan upaya yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata tersebut merupakan langkah konkret dan tegas untuk persiapan jika sewaktu-waktu objek wisata dibuka kembali nantinya. Protokol kesehatan di wisata harus disiapkan dengan baik, agar tidak ada penularan COVID-19 di sektor wisata.
"Kami tidak ingin kecolongan, jadi protokol kesehatan di destinasi wisata harus disiapkan dengan baik. Apalagi sektor wisata banyak dikunjungi wisatawan dari luar, sehingga protokol kesehatan harus benar-benar diperhatikan," kata Fajar.
"Berdasarkan pemantauan sejak Jumat (23/7) sebagian besar sudah dalam kondisi siap beroperasi kembali," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan pada Jumat (23/7) sampai hari ini, pihaknya melakukan pengecekan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment (Ramah Lingkungan) atau kondisi CHSE objek wisata di wilayah utara dan kedai-kedai di kawasan Kenteng, Kecamatan Nanggulan.
Baca juga: Pemkot Pekalongan perpanjang penutupan objek wisata selama PPKM
Dispar menerjunkan petugas melakukan pengecekan protokol kesehatan yang ada di objek wisata ataupun usaha jasa pariwisata.
"Petugas yang kami terjunkan antara lain adalah remaja-remaja putri yang akan mengecek prokesnya masih berfungsi dengan baik atau tidak. Mereka juga akan menjelaskan tentang protokol kesehatan nya agar tetap dijaga dengan baik," katanya.
Joko mengatakan pihaknya juga mendata ulang para pelaku wisata. Jika ada yang belum vaksin, akan didorong untuk segera mengikuti vaksinasi. Sebelumnya sudah disampaikan pada para pelaku wisata agar segera mengikuti vaksinasi.
"Kami kroscek apakah pelaku wisata sudah ikut vaksin atau belum. Jadi jika sewaktu-waktu ada perintah wisata boleh buka secara bertahap maka kami sudah mempersiapkannya baik di wisatanya atau usaha jasa pariwisata," katanya.
Baca juga: Penutupan objek wisata Candi Arjuna diperpanjang hingga 2 Agustus
Joko menambahkan dari komunikasi yang dilakukan dengan pelaku usaha jasa wisata, ada beberapa fenomena yang dicatat. Pelaku usaha jasa di Kenteng Nanggulan ke barat, sebagian besar lebih memilih tutup karena mayoritas pengunjungnya ingin menikmati kuliner sekaligus pemandangan yang ada di sekitarnya.
"Jadi sebagian besar pelaku usaha jasa pariwisata lebih memilih tutup. Masa PPKM akhirnya dipakai untuk menata tempat kuliner mereka, semisal memperluas tempat parkir," kata dia.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan upaya yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata tersebut merupakan langkah konkret dan tegas untuk persiapan jika sewaktu-waktu objek wisata dibuka kembali nantinya. Protokol kesehatan di wisata harus disiapkan dengan baik, agar tidak ada penularan COVID-19 di sektor wisata.
"Kami tidak ingin kecolongan, jadi protokol kesehatan di destinasi wisata harus disiapkan dengan baik. Apalagi sektor wisata banyak dikunjungi wisatawan dari luar, sehingga protokol kesehatan harus benar-benar diperhatikan," kata Fajar.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: