AstraZeneca upayakan lebih banyak pasokan vaksin untuk Thailand
24 Juli 2021 18:45 WIB
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menerima suntikan vaksin penyakit coronavirus AstraZeneca (COVID-19) di Government House di Bangkok, Thailand, 16 Maret 2021. ANTARA/Rumah Pemerintah Thailand / Handout via REUTERS/pri.
Bangkok (ANTARA) - AstraZeneca Plc sedang menjelajahi rantai pasokan globalnya untuk mencoba meningkatkan pasokan vaksin COVID-19 ke Thailand dan Asia Tenggara, di tengah spekulasi kekurangan produksi lokal.
Komentar tersebut muncul setelah surat bocor pekan lalu menunjukkan bahwa pembuat obat itu telah menawarkan untuk memasok 5-6 juta dosis vaksin sebulan ke Thailand, bertentangan dengan pernyataan pejabat Thailand bahwa pemerintah berutang 10 juta dosis per bulan dan 61 juta dosis pada akhir 2021.
AstraZeneca sedang "menjelajahi lebih dari 20 rantai pasokan di jaringan manufaktur kami di seluruh dunia untuk menemukan vaksin tambahan untuk Asia Tenggara, termasuk Thailand", kata direktur pelaksana AstraZeneca Thailand, James Teague, dalam sebuah pernyataan.
"Kami berharap dapat mengimpor dosis tambahan di bulan-bulan mendatang," ujar dia, menambahkan.
Produsen obat itu sebelumnya mengatakan dosis vaksin untuk Thailand dan Asia Tenggara akan berasal dari pabrik mitranya di Thailand, Siam Bioscience, yang dimiliki oleh raja Thailand dan pembuat vaksin pertama kali.
Tekanan meningkat terhadap perusahaan setelah Thailand mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan batasan pada ekspor vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diproduksi secara lokal untuk menopang pasokan domestik. Ini merupakan langkah yang dapat menghantam negara tetangga, beberapa di antaranya sedang berjuang melawan krisis COVID-19 yang serupa atau lebih parah.
Siam Bioscience belum mengomentari laporan kekurangan produksi atau jadwal pengiriman.
Teague mengatakan AstraZeneca telah mengirimkan 9 juta dosis sejauh ini ke Thailand dan akan mengirimkan 2,3 juta dosis lagi minggu depan.
Thailand telah memvaksin penuh hanya 5,56 persen dari populasinya yang lebih dari 66 juta jiwa sejauh ini, sementara 18,62 persen penduduk telah menerima setidaknya satu dosis, berdasarkan data pemerintah.
Sumber: Reuters
Baca juga: AstraZeneca minta Thailand perpanjang tenggat pengiriman vaksin
Baca juga: Tingkatkan perlindungan, Thailand campur vaksin Sinovac & AstraZeneca
Baca juga: 618 Nakes Thailand terinfeksi COVID meski sudah divaksin Sinovac
Komentar tersebut muncul setelah surat bocor pekan lalu menunjukkan bahwa pembuat obat itu telah menawarkan untuk memasok 5-6 juta dosis vaksin sebulan ke Thailand, bertentangan dengan pernyataan pejabat Thailand bahwa pemerintah berutang 10 juta dosis per bulan dan 61 juta dosis pada akhir 2021.
AstraZeneca sedang "menjelajahi lebih dari 20 rantai pasokan di jaringan manufaktur kami di seluruh dunia untuk menemukan vaksin tambahan untuk Asia Tenggara, termasuk Thailand", kata direktur pelaksana AstraZeneca Thailand, James Teague, dalam sebuah pernyataan.
"Kami berharap dapat mengimpor dosis tambahan di bulan-bulan mendatang," ujar dia, menambahkan.
Produsen obat itu sebelumnya mengatakan dosis vaksin untuk Thailand dan Asia Tenggara akan berasal dari pabrik mitranya di Thailand, Siam Bioscience, yang dimiliki oleh raja Thailand dan pembuat vaksin pertama kali.
Tekanan meningkat terhadap perusahaan setelah Thailand mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan batasan pada ekspor vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diproduksi secara lokal untuk menopang pasokan domestik. Ini merupakan langkah yang dapat menghantam negara tetangga, beberapa di antaranya sedang berjuang melawan krisis COVID-19 yang serupa atau lebih parah.
Siam Bioscience belum mengomentari laporan kekurangan produksi atau jadwal pengiriman.
Teague mengatakan AstraZeneca telah mengirimkan 9 juta dosis sejauh ini ke Thailand dan akan mengirimkan 2,3 juta dosis lagi minggu depan.
Thailand telah memvaksin penuh hanya 5,56 persen dari populasinya yang lebih dari 66 juta jiwa sejauh ini, sementara 18,62 persen penduduk telah menerima setidaknya satu dosis, berdasarkan data pemerintah.
Sumber: Reuters
Baca juga: AstraZeneca minta Thailand perpanjang tenggat pengiriman vaksin
Baca juga: Tingkatkan perlindungan, Thailand campur vaksin Sinovac & AstraZeneca
Baca juga: 618 Nakes Thailand terinfeksi COVID meski sudah divaksin Sinovac
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: