Jakarta (ANTARA) - Atlet cabang menembak Indonesia Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba mengaku mendapatkan pengalaman berharga pada debutnya di Olimpiade Tokyo meski tidak lolos kualifikasi di nomor 10m Women's Air Rifle.

"Kualifikasi sudah berjalan dan lancar. Tapi, ini kan Olimpiade pertama dan saya harus belajar jadi memang harus cari pengalaman," kata Vidya, dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Di nomor tersebut, Vidya hanya mampu menempati peringkat ke-35 dengan raihan skor 622 sehingga tidak lolos ke babak final.

Baca juga: Vidya Rafika, satu-satunya petembak Indonesia di Olimpiade Tokyo

Rekor baru kualifikasi Olimpiade 10m Women's Air Rifle dicetak oleh Jeanette Hegg Duestad dari Norwegia dengan skor 632,9 di peringkat pertama.

Selain Jeanette, ada tujuh petembak lain yang lolos kualifikasi, yakni Heemoon Park (Korsel), Mary Tucker (AS), Eunji Kwon (Korsel), Oceanne Muller (Prancia), Qian Yang (China), Nina Christen (Swiss), and Anastasiia Galashina (Rusia).

"Tampil di Olimpiade ini ibaratnya memulai semuanya dari nol. Apalagi, ini nomor pertama yang aku juga mainkan di Olimpiade," ujar atlet asal Depok, Jawa Barat itu.

Perempuan kelahiran 27 Mei 2001 itu merupakan satu-satunya petembak Indonesia yang melaju di Olimpiade Tokyo 2021 untuk bertanding di dua nomor.

Nomor pertama, 10m Women's Air Rifle yang berlangsung Sabtu ini di Asaka Shooting Range, Jepang.

Sementara di nomor kedua, Vidya akan tampil di Women's 50m Rifle Three Positions pada 31 Agustus mendatang dan bersaing dengan wakil dari Kuba, Republik Ceko, dan Swiss.
Baca juga: Vidya Rafika ditargetkan capai final di Olimpiade Tokyo