Said Aqil minta PKB sadarkan kiai yang tidak percaya COVID-19
23 Juli 2021 23:01 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj saat memberikan tausiah pada Peringatan Hari Lahir ke-23 PKB yang dilaksanakan secara daring, di Jakarta, Jumat (23/7/2021). ANTARA/HO-Humas PKB
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj meminta kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menyadarkan para kiai yang tidak percaya adanya COVID-19.
"Orang akan beranggapan NU tidak rasional, bahkan ada yang anggap Islam tidak rasional," kata Kiai Said saat memberikan tausiah pada Peringatan Hari Lahir ke-23 PKB yang dilaksanakan secara daring, di Jakarta, Jumat.
Said menegaskan PKB dan NU bersama-sama kepada kiai, tokoh dan warga NU untuk memberikan penyadaran soal COVID-19 dan pentingnya vaksinasi.
Said mengatakan, meski baru 23 tahun, PKB harusnya sudah menjadi partai 'tua' atau dewasa, karena berasal dari rahim PBNU yang telah berusia 96 tahun.
Oleh karenanya, orang bakal lihat PKB itu harusnya sudah matang yang harus bisa menentukan kebijakan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Selama PKB tidak dipisahkan dari NU, insya Allah PKB akan kuat dan semakin jaya serta bermanfaat," kata Said.
Kiai Said mengutip Surah Al-Ashr. Dikatakannya, masa dalam ayat pertama menjadi salah satu fase penting dalam perjalan hidup kita. Oleh karena itu, manusia tidak boleh santai.
Ia mengingatkan, PKB tidak boleh lengah dan santai dalam era saat ini. PKB tidak boleh menyia-nyiakan waktu hingga bisa tersalip.
"Makanya Allah SWT mengingatkan jika waktu berjalan cepat. Begitu kita lengah maka rasakan akibatnya," kata Kiai Said.
Begitu juga NU, tidak boleh lengah dan ketinggalan serta merasa puas.
Selanjutnya Kiai Said ingatkan PKB untuk berbenah menghadapi perubahan zaman, apalagi di era 5.0 saat ini.
"PKB harus gaspol dan gigi lima untuk tuntutan saat ini," ujar Kiai Said.
Ia menyebut, karena itu, Allah SWT bersumpah menggunakan Al-Ashr, mengingatkan kita untuk tidak boleh mubazirkan masa dan sia-siakan usia kita.
Manusia dalam keadaan rugi, kata Kiai Said, jika manusia tidak perhatikan masa, usia dan umur. Kecuali orang yang beriman kepada Allah SWT.
Menurutnya lagi, orang beriman pasti mempunyai tekad yang kuat, karena dengan itulah bisa mengalahkan segalanya.
"PKB bisa kalahkan semua situasi yang sulit dengan azimah yang kuat, tekad yang membaja dari jiwa yang beriman kepada Allah SWT," ujar Kiai Said.
PKB juga harus kerja keras dalam kebenaran dan kerja keras tanpa putus asa, katanya lagi.
Hadir dalam Harlah PKB itu, Ketua Umum PKB H Muhaimin Iskandar, jajaran petinggi PKB dan menteri yang berasal dari PKB, seperti Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Baca juga: Harlah PKB, Cak Imin harap ketegangan bangsa dapat segera berakhir
Baca juga: Harlah PKB, Gus Jazil: PKB senantiasa jaga 4 Pilar MPR
"Orang akan beranggapan NU tidak rasional, bahkan ada yang anggap Islam tidak rasional," kata Kiai Said saat memberikan tausiah pada Peringatan Hari Lahir ke-23 PKB yang dilaksanakan secara daring, di Jakarta, Jumat.
Said menegaskan PKB dan NU bersama-sama kepada kiai, tokoh dan warga NU untuk memberikan penyadaran soal COVID-19 dan pentingnya vaksinasi.
Said mengatakan, meski baru 23 tahun, PKB harusnya sudah menjadi partai 'tua' atau dewasa, karena berasal dari rahim PBNU yang telah berusia 96 tahun.
Oleh karenanya, orang bakal lihat PKB itu harusnya sudah matang yang harus bisa menentukan kebijakan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Selama PKB tidak dipisahkan dari NU, insya Allah PKB akan kuat dan semakin jaya serta bermanfaat," kata Said.
Kiai Said mengutip Surah Al-Ashr. Dikatakannya, masa dalam ayat pertama menjadi salah satu fase penting dalam perjalan hidup kita. Oleh karena itu, manusia tidak boleh santai.
Ia mengingatkan, PKB tidak boleh lengah dan santai dalam era saat ini. PKB tidak boleh menyia-nyiakan waktu hingga bisa tersalip.
"Makanya Allah SWT mengingatkan jika waktu berjalan cepat. Begitu kita lengah maka rasakan akibatnya," kata Kiai Said.
Begitu juga NU, tidak boleh lengah dan ketinggalan serta merasa puas.
Selanjutnya Kiai Said ingatkan PKB untuk berbenah menghadapi perubahan zaman, apalagi di era 5.0 saat ini.
"PKB harus gaspol dan gigi lima untuk tuntutan saat ini," ujar Kiai Said.
Ia menyebut, karena itu, Allah SWT bersumpah menggunakan Al-Ashr, mengingatkan kita untuk tidak boleh mubazirkan masa dan sia-siakan usia kita.
Manusia dalam keadaan rugi, kata Kiai Said, jika manusia tidak perhatikan masa, usia dan umur. Kecuali orang yang beriman kepada Allah SWT.
Menurutnya lagi, orang beriman pasti mempunyai tekad yang kuat, karena dengan itulah bisa mengalahkan segalanya.
"PKB bisa kalahkan semua situasi yang sulit dengan azimah yang kuat, tekad yang membaja dari jiwa yang beriman kepada Allah SWT," ujar Kiai Said.
PKB juga harus kerja keras dalam kebenaran dan kerja keras tanpa putus asa, katanya lagi.
Hadir dalam Harlah PKB itu, Ketua Umum PKB H Muhaimin Iskandar, jajaran petinggi PKB dan menteri yang berasal dari PKB, seperti Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Baca juga: Harlah PKB, Cak Imin harap ketegangan bangsa dapat segera berakhir
Baca juga: Harlah PKB, Gus Jazil: PKB senantiasa jaga 4 Pilar MPR
Pewarta: Fauzi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: