Jakarta (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron turut menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 beberapa saat setelah tiba di ibu kota Jepang itu, Jumat.

Paris akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas edisi berikutnya pada 2024. Macron ke Tokyo untuk berbicara dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.

Presiden Prancis adalah salah satu dari segelintir pemimpin asing yang menghadiri upacara pembukaan Tokyo 2020, setelah penyelenggara menanggalkan urusan yang biasanya megah menjadi sangat terbatas.

Hanya sekitar 950 orang yang berada di Stadion Tokyo, termasuk Ibu Negara AS Jill Biden yang sudah tiba di Tokyo sehari sebelumnya Kamis malam.

Aturan virus juga memaksa Macron mengurangi anggota delegasinya seminimal mungkin, dan dia pergi hanya membawa seorang menteri.

Baca juga: Tregedi Olimpiade 1972 dikenang dalam pembukaan Tokyo 2020
Baca juga: Mutiara/Melani hadapi lawan berpengalaman dalam Olimpiade Tokyo
Baca juga: Warga kota Tokyo saksikan pembukaan Olimpiade dari luar Stadion Tokyo


Lawatan dua harinya ke Jepang termasuk menghadiri resepsi dengan Kaisar Naruhito sebelum menghadiri upacara pembukaan

Esok Sabtu dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga. Dua tahun lalu Macron mengunjungi Jepang.

Kedua pemimpin akan membahas situasi di kawasan Indo-Pasifik dalam menghadapi tekanan maritim dan militer dari China, serta hubungan ekonomi kedua negara.

Macron juga berencana mengangkat masalah penculikan orang tua di Jepang, yang tidak memberikan hak asuh bersama untuk anak-anak dalam kasus perceraian atau perpisahan.

Subjek ini menjadi berita utama sejak seorang ayah Prancis di Tokyo melancarkan mogok makan untuk mendapatkan akses kepada anak-anaknya yang katanya diculik oleh ibunya yang asal Jepang.

Presiden Prancis juga akan menyelami suasana Olimpiade selama perjalanan singkatnya itu dengan menyaksikan pertarungan judo dan kompetisi bola basket 3x3 putri, demikian AFP.