Olimpiade
Sindhu rasakan tekanan dalam Olimpiade
23 Juli 2021 18:10 WIB
Foto arsip - Pemain tunggal putri Piala Sudirman dari India PV Sindhu mengembalikan bola ke lawannya dari China Wang Yihan dalam babak penyisihan grup Piala Sudirman di Stadion Putra, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (19/5). (ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta)
Jakarta (ANTARA) - Bintang bulu tangkis India PV Sindhu mengakui ada tekanan dalam Olimpiade Tokyo dan dia akan berada di garis depan.
Juara dunia berusia 26 tahun yang memenangkan medali perak Olimpiade Rio 2016 itu akan memulai usahanya meraih medali emas dengan melawan Ksenia Polikarpova dari Israel dalam laga Olimpiade Tokyo lusa Minggu.
Mengingat juara Olimpiade Rio 2016 Carolina Marin tak bisa tampil dalam Olimpiade ini karena mengalami cedera lutut serius, maka Shindu yang berperingkat ketujuh dunia bakal menjadi salah satu favorit juara.
"Pasti ekspektasi membesar. Tanggung jawab membesar dan pasti akan ada tekanan," kata pebulutangkis India itu mengenai statusnya sebagai juara dunia bertahan, seperti dikutip AFP, Jumat.
Baca juga: Kaisar Jepang akan buka Olimpiade, ulangi peran sang kakek
"Saya yakin banyak orang memandang saya karena bahkan terakhir kali pada Olimpiade Rio 2016 saya bukan orang terkenal," sambung dia.
"Tetapi kini saya kira orang-orang melihat saya dan mengetahui pola main saya," lanjut dia, "Saya pikir ini berat sekali dan tidak akan mudah."
Jika Sindhu memenangkan emas Olimpiade Tokyo, maka dia menjadi peraih medali emas Olimpiade individu kedua bagi India dalam sejarah Olimpiade.
Selain Marin yang absen dalam Olimpiade Tokyo, pemain-pemain lain yang berpeluang menyabet medali emas adalah pemain nomor satu dunia asal Taiwan Tai Tzu-ying, Chen Yufei dari China, dan duo Jepang, Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi.
Olimpiade Tokyo yang tertunda karena pandemi di mana penonton dilarang hadir karena virus corona, resmi dibuka Jumat malam ini lewat upacara pembukaan.
Baca juga: Hal-hal yang perlu diketahui dari Olimpiade 2020 Tokyo
Juara dunia berusia 26 tahun yang memenangkan medali perak Olimpiade Rio 2016 itu akan memulai usahanya meraih medali emas dengan melawan Ksenia Polikarpova dari Israel dalam laga Olimpiade Tokyo lusa Minggu.
Mengingat juara Olimpiade Rio 2016 Carolina Marin tak bisa tampil dalam Olimpiade ini karena mengalami cedera lutut serius, maka Shindu yang berperingkat ketujuh dunia bakal menjadi salah satu favorit juara.
"Pasti ekspektasi membesar. Tanggung jawab membesar dan pasti akan ada tekanan," kata pebulutangkis India itu mengenai statusnya sebagai juara dunia bertahan, seperti dikutip AFP, Jumat.
Baca juga: Kaisar Jepang akan buka Olimpiade, ulangi peran sang kakek
"Saya yakin banyak orang memandang saya karena bahkan terakhir kali pada Olimpiade Rio 2016 saya bukan orang terkenal," sambung dia.
"Tetapi kini saya kira orang-orang melihat saya dan mengetahui pola main saya," lanjut dia, "Saya pikir ini berat sekali dan tidak akan mudah."
Jika Sindhu memenangkan emas Olimpiade Tokyo, maka dia menjadi peraih medali emas Olimpiade individu kedua bagi India dalam sejarah Olimpiade.
Selain Marin yang absen dalam Olimpiade Tokyo, pemain-pemain lain yang berpeluang menyabet medali emas adalah pemain nomor satu dunia asal Taiwan Tai Tzu-ying, Chen Yufei dari China, dan duo Jepang, Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi.
Olimpiade Tokyo yang tertunda karena pandemi di mana penonton dilarang hadir karena virus corona, resmi dibuka Jumat malam ini lewat upacara pembukaan.
Baca juga: Hal-hal yang perlu diketahui dari Olimpiade 2020 Tokyo
Pewarta: Gheovano Alfiqi/Fitri Supratiwi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021
Tags: