Pemerintah Akan Bangun Kawasan Ekonomi Khusus Papua
15 Oktober 2010 11:26 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono menjabat tangan seorang warga Wasior yang tengah dirawat saat mengunjungi korban banjir bandang Wasior di RSUD Manokwari, Papua Barat, Kamis (14/10). (ANTARA/Rumgapres-Anung)
Manokwari (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah akan segera membangun kawasan ekonomi khusus di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat untuk mengembangkan kedua kawasan itu.
"Akan dibangun kawasan ekonomi khusus di Papua dan Papua Barat," kata Presiden Yudhoyono dalam keterangan pers di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, Jumat.
Presiden berada di bandara tersebut untuk bertolak kembali ke Jakarta, setelah meninjau korban dan lokasi banjir bandang di Manokwari dan Wasior selama dua hari.
Presiden mengatakan, keputusan untuk membangun kawasan ekonomi khusus itu diambil setelah menggelar rapat di atas kapal KRI Sultan Hasanudin dalam perjalanan dari Wasior ke Manokwari.
Rapat yang juga dihadiri oleh jajaran Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat itu memutuskan perlunya dibangun kawasan ekonomi khusus di kedua wilayah itu, sehingga masyarakat setempat tidak tergantung dari pasokan barang dari pulau lain.
Menurut Presiden Yudhoyono, selama ini kebutuhan ekonomi di Papua dan Papua Barat dipenuhi dengan cara mendatangkan barang dari pulau lain.
Hal itu menyebabkan harga barang yang tinggi karena harus memperhitungkan biaya transportasi atau pengangkutan barang menuju Papua dan Papua Barat.
Dengan adanya kawasan ekonomi khusus, Kepala Negara berharap kebutuhan masyarakat Papua dan Papua Barat bisa dicukupi, tanpa harus bergantung pada pasokan dari pulau lain.
Menurut Presiden, pemerintah akan membangun tiga kawasan ekonomi khusus, dengan rincian dua kawasan ekonomi berada di Papua dan satu kawasan ekonomi berada di Papua Barat.
Kawasan ekonomi khusus di Papua antara lain akan difokuskan pada kegiatan perkebunan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pokok atau pangan masyarakat setempat.
Sedangkan kegiatan di Kawasan Ekonomi Khusus Papua Barat akan difokuskan pada industri semen, peternakan sapi, dan budi daya kedelai.
Presiden berharap pembangunan kawasan ekonomi khusus di dua provinsi itu bisa tuntas dalam waktu empat tahun.
Untuk itu, Presiden berharap pemerintah setempat bekerja dengan sungguh-sungguh, terutama untuk merangsang tumbuhnya industri yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"Tidak perlu banyak-banyak industrinya, tapi yang penting riil," katanya.
Rencananya, Presiden Yudhoyono akan menggelar rapat khusus untuk membahas hal itu bulan depan (November). Dalam rapat tersebut, presiden akan memberikan kesempatan kepada jajaran Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat untuk mempresentasikan konsep dan capaian pembangunan kawasan ekonomi khusus.
(F008/B010)
"Akan dibangun kawasan ekonomi khusus di Papua dan Papua Barat," kata Presiden Yudhoyono dalam keterangan pers di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, Jumat.
Presiden berada di bandara tersebut untuk bertolak kembali ke Jakarta, setelah meninjau korban dan lokasi banjir bandang di Manokwari dan Wasior selama dua hari.
Presiden mengatakan, keputusan untuk membangun kawasan ekonomi khusus itu diambil setelah menggelar rapat di atas kapal KRI Sultan Hasanudin dalam perjalanan dari Wasior ke Manokwari.
Rapat yang juga dihadiri oleh jajaran Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat itu memutuskan perlunya dibangun kawasan ekonomi khusus di kedua wilayah itu, sehingga masyarakat setempat tidak tergantung dari pasokan barang dari pulau lain.
Menurut Presiden Yudhoyono, selama ini kebutuhan ekonomi di Papua dan Papua Barat dipenuhi dengan cara mendatangkan barang dari pulau lain.
Hal itu menyebabkan harga barang yang tinggi karena harus memperhitungkan biaya transportasi atau pengangkutan barang menuju Papua dan Papua Barat.
Dengan adanya kawasan ekonomi khusus, Kepala Negara berharap kebutuhan masyarakat Papua dan Papua Barat bisa dicukupi, tanpa harus bergantung pada pasokan dari pulau lain.
Menurut Presiden, pemerintah akan membangun tiga kawasan ekonomi khusus, dengan rincian dua kawasan ekonomi berada di Papua dan satu kawasan ekonomi berada di Papua Barat.
Kawasan ekonomi khusus di Papua antara lain akan difokuskan pada kegiatan perkebunan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pokok atau pangan masyarakat setempat.
Sedangkan kegiatan di Kawasan Ekonomi Khusus Papua Barat akan difokuskan pada industri semen, peternakan sapi, dan budi daya kedelai.
Presiden berharap pembangunan kawasan ekonomi khusus di dua provinsi itu bisa tuntas dalam waktu empat tahun.
Untuk itu, Presiden berharap pemerintah setempat bekerja dengan sungguh-sungguh, terutama untuk merangsang tumbuhnya industri yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"Tidak perlu banyak-banyak industrinya, tapi yang penting riil," katanya.
Rencananya, Presiden Yudhoyono akan menggelar rapat khusus untuk membahas hal itu bulan depan (November). Dalam rapat tersebut, presiden akan memberikan kesempatan kepada jajaran Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat untuk mempresentasikan konsep dan capaian pembangunan kawasan ekonomi khusus.
(F008/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Tags: