Jakarta (ANTARA News) - Hanya sedikit perusahaan yang bisa mengganggu seluruh industri dengan peluncuran produk tunggalnya. Namun Apple Inc, yang sejarahnya dipenuhi saat-saat perubahan-permainan, melakukannya kembali dengan tablet iPadnya.
iPad Apple telah mengguncang dunia teknologi yang menyebabkan banyak konsumen berpikir dua kali untuk membeli komputer pribadi baru, dua perusahaan pasar riset melaporkan Rabu.
Keraguan (konsumen) itu menjadi satu alasan terhambatnya pengiriman PC baru di seluruh dunia pada kuartal ketiga, pertumbuhan PC lebih lambat dari yang diantisipasi peruhaan research IDC dan Gartner Inc.
Faktor besar lainnya adalah pandangan suram konsumen terhadap perekonomian, terutama di AS dan Eropa, yang menyebabkan mereka mengeluarkan sen lebih, melunasi utang, dan mengurangi pengeluaran untuk PC dan beberapa jenis elektronik lainnya.
Perkembangan tablet membuat produsen komputer dan pemasok khawatir tentang berapa pangsa komputer PC yang mungkin hilang dalam beberapa bulan dan tahun mendatang. Apple menjual 3,3 juta perangkat iPads pada tiga bulan pertama di pasar, dan beberapa analis memperkirakan Apple menjual lebih dari 5 juta dalam kuartal selanjutnya yang berakhir September.
Sampai sekarang belum jelas apakah Apple menginginkan calon pembeli PC beralih ke iPad, atau hanya menawari penggemar Apple gadget mahal lainnya untuk menambah koleksi komputer mereka.
Jauh lebih sedikit tablet yang terjual dibanding PC, tentu saja, dan Intel Corp, pembuat mikroprosesor PC terbesar dan pendatang baru di pasar tablet, mengatakan pada Selasa dalam laporan kuartalannya bahwa terlalu dini untuk mengatakan seberapa kanibalisme bisnis PC oleh tablet. Namun IDC dan Gartner mengatakan, perangkat tanpa keyboard dan lebih kecil akan mendorong banyak konsumen menunda keputusan untuk membeli komputer baru.
Gartner mengatakan pembuat PC mengirimkan lebih dari 88.3 juta unit pada kuartal ketiga, naik 7,6 persen dibandingkan tahun lalu. Gartner mengharapkan kenaikan 12,7 persen.
IDC menempatkan angka untuk kuartal ketiga pada 89.3 juta unit, meningkat 10,5 persen, yang merupakan pengurangan 3 persen dari apa yang diharapkan.
Kedua perusahaan itu menyalahkan kecemasan ekonomi telah menekan penjualan, dan sama-sama menempatkan faktor efek iPad.
"Strategi pemasaran pintar sekitar perangkat seperti iPad juga mempengaruhi pertumbuhan konsumen notebook dengan penundaan pembelian beberapa PC, khususnya di pasar konsumen AS," ujar Mikako Kitagawa, analis Gartner. "Media tablet tidak menggantikan PC utama, tetapi mereka mempengaruhi pembelian PC dalam banyak cara."
Sejauh ini, kata Kitagawa, strategi pemasaran cerdas seputar tablet media menyebabkan konsumen dalam posisi "melihat dan menunggu" sebelum membeli komputer.
Bob O'Donnell, wakil presiden IDC, mengatakan iPad menyakitkan bagi penjualan netbook - kecil, laptop murah.
"Efek halo perangkat itu juga mendorong penjualan Mac dan membuat Apple beranjak ke posisi nomor tiga di pasar AS," kata O'Donnell.
Kedua perusahaan research tetap menempatkan Hewlett-Packard Co, yang bermarkas di Palo Alto, California, sebagai pembuat PC nomor satu di dunia, dengan 17 persen lebih pangsa pasar. Mereka mengatakan Acer Inc Taiwan berada pada nomor dua dengan 13 persen dari pasar dan Dell Inc, di Round Rock, Texas, berada di urutan tiga dengan sekitar 12 persen.
Di Amerika Serikat, IDC menempatkan HP, Dell, dan Apple sebagai tiga pembuat PC teratas. Data Gartner menunjukkan penjualan Apple di AS berada di nomor empat, di belakang HP, Dell dan Acer.
Gartner mengatakan HP mengalami penurunan penjualan 20 persen di Asia sebagai perusahaan yang kurang menguntungkan di wilayah ini.
Mencari cara untuk tumbuh menguntungkan adalah urutan tertinggi dalam industri PC, yang ditandai dengan harga yang kompetitif dan kecenderungan menuju komoditisasi yang menyakitkan hampir setiap pembuat komputer. Pengecualiannya adalah Apple, yang nilai pasarnya naik menjadi 274 miliar dolar, kedua setelah Exxon Mobil Corp, demikian Reuters.
iPad Sebabkan Penjualan PC Melemah
15 Oktober 2010 09:37 WIB
(istimewa)
Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: