Jakarta (ANTARA) - Pengamat telekomunikasi Nonot Harsono meninggal dunia hari ini, Jumat, pukul 12.45 WIB, dalam usia 56 tahun.

Kabar kepergian Nonot dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Danrivanto Budhijanto.

"Berita duka tersebut benar," kata Danrivanto kepada ANTARA, Jumat.

Menurut keterangan Danrivanto, Nonot, sempat terserang stroke awal pekan ini dan sudah mendapat tindakan medis.

"Pak Nonot adalah sahabat diskusi filosofi dan regulasi teknologi informasi dan komunikasi karena selain seorang akademisi, dia juga sebagai praktisi," kata Danrivanto.

Baca juga: BAKTI upayakan pemerataan akses belajar daring

Baca juga: Telkom dan BAKTI Kominfo digitalisasi 5 destinasi pariwisata prioritas


Nonot Harsono akan dimakamkan di Jember, Jawa Timur, hari ini.

Nonot Harsono merupakan anggota Dewan Pengurus Harian di organisasi tersebut bidang TELETOPIC, periode 2021-2024.

Sepanjang hidupnya, dia meninggalkan banyak jejak di bidang TIK Indonesia.

Lulus dari Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dia melanjutkan studi magister di perguruan tinggi yang sama.

Nonot pernah menjadi anggota dewan pengawas Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada 2016 lalu, saat badan tersebut masih bernama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika atau BP3TI.

Bersama Danrivanto, dia juga menjabat sebagai Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), periode 2009-2015.

Nonot Harsono aktif sebagai akademisi, ia tercatat pernah mengajar mata kuliah Teknologi Telekomunikasi di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) selama 20 tahun, sejak 1989.

Dia juga pernah masuk ke dalam tim penyusun naskah Rancangan Undang-Undang Telekomunikasi, tim inti penyusun Peraturan Menteri 21 pada 2013 lalu.

Di forum internasional, Nonot masuk ke tim Kominfo dalam negosiasi bilateral Indonesia-Korea (IK-CEPA).

Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno menyatakan Nonot berjuang untuk TIK hingga akhir hayatnya.

"Selamat jalan sobat (sahabat) kerja, sobat diskusi, sobat bercanda, sobat serius. Berjuang untuk ICT sampai titik akhir. Selamat jalan dalam kedamaian abadi. Rest in peace," kata Sarwoto.

Baca juga: RUU Cipta Kerja akan pengaruhi analog switch off

Baca juga: Mastel: "network sharing" ciptakan efisiensi kurangi impor

Baca juga: Regulator: tata ulang frekuensi tetap dikaji