Polisi periksa petugas keamanan dan pegawai terkait kebakaran BPOM
23 Juli 2021 09:42 WIB
Tangkapan Layar Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat saat memadamkan api yang melalap Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jalan Percetakan Negara, Jakarra Pusat, Ahad (18/7/2021) malam. ANTARA/Zuhdiar Laeis.
Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan terhadap petugas keamanan dan pegawai BPOM terkait peristiwa kebakaran di Gedung BPOM, Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta Pusat yang terjadi pada Minggu (18/7) malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakpus Kompol Wisnu Wardhana mengatakan sejauh ini sudah ada 12 orang yang diperiksa sebagai saksi atas insiden kebakaran itu.
Baca juga: Kasus kebakaran Gedung BPOM ditangani Satreskrim Polres Jakpus
"Sejauh ini sudah ada 12 saksi kita periksa, dari 'security' BPOM, dan pegawai BPOM. Saksi adalah yang kita anggap mengetahui kejadian tersebut," kata Kompol Wisnu saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat.
Wisnu menjelaskan polisi masih terus melakukan pengembangan berdasarkan keterangan para saksi guna mengetahui penyebab kebakaran.
Sebelumnya, insiden kebakaran di Gedung BPOM diselidiki oleh tingkat Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat dengan memeriksa lima orang saksi.
Baca juga: Polisi periksa lima saksi terkait kebakaran di Gedung BPOM
Kelima orang saksi awal tersebut ialah pegawai kontraktor instalasi listrik, mengingat kebakaran terjadi saat proses perbaikan panel listrik dilakukan.
Kemudian, kasus kebakaran Gedung BPOM dilimpahkan ke jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat.
Wisnu memaparkan bahwa berdasarkan hasil temuan sementara, ruangan yang terbakar merupakan lokasi standardisasi obat dan prekursor zat adiktif yang berada di lantai 1 Gedung BPOM.
Baca juga: BPOM serahkan penyelidikan kebakaran kepada polisi
"Yang jelas barang-barang yang terbakar merupakan arsip-arsip dan berupa unit komputer. Ruangan itu merupakan ruang standarisasi narkotik, prekursor zat adiktif," kata dia.
Polisi juga masih menunggu hasil dari penyelidikan Tim Laboratorium Forensik di lokasi kebakaran.
"Dugaan masih kita tunggu hasil dari Labfor," kata Wisnu.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran di Kantor BPOM terjadi di lantai 1 salah satu gedung dengan luasan 200 meter persegi.
Kerugian akibat kebakaran yang diduga karena korsleting tersebut ditaksir mencapai Rp600 juta.
Kronologi kebakaran dimulai ketika Kantor BPOM sedang ada perbaikan panel di Gedung lorong F Timur dan F Barat.
"Ketika menaikan MCB, timbul ledakan. Petugas keamanan BPOM ingin melakukan pemadaman karena asap yang ditimbulkan pekat. Petugas kewalahan melakukan pemadaman," kata Kasudin Gulkarmat ) Jakarta Pusat Asril Rizal.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakpus Kompol Wisnu Wardhana mengatakan sejauh ini sudah ada 12 orang yang diperiksa sebagai saksi atas insiden kebakaran itu.
Baca juga: Kasus kebakaran Gedung BPOM ditangani Satreskrim Polres Jakpus
"Sejauh ini sudah ada 12 saksi kita periksa, dari 'security' BPOM, dan pegawai BPOM. Saksi adalah yang kita anggap mengetahui kejadian tersebut," kata Kompol Wisnu saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat.
Wisnu menjelaskan polisi masih terus melakukan pengembangan berdasarkan keterangan para saksi guna mengetahui penyebab kebakaran.
Sebelumnya, insiden kebakaran di Gedung BPOM diselidiki oleh tingkat Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat dengan memeriksa lima orang saksi.
Baca juga: Polisi periksa lima saksi terkait kebakaran di Gedung BPOM
Kelima orang saksi awal tersebut ialah pegawai kontraktor instalasi listrik, mengingat kebakaran terjadi saat proses perbaikan panel listrik dilakukan.
Kemudian, kasus kebakaran Gedung BPOM dilimpahkan ke jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat.
Wisnu memaparkan bahwa berdasarkan hasil temuan sementara, ruangan yang terbakar merupakan lokasi standardisasi obat dan prekursor zat adiktif yang berada di lantai 1 Gedung BPOM.
Baca juga: BPOM serahkan penyelidikan kebakaran kepada polisi
"Yang jelas barang-barang yang terbakar merupakan arsip-arsip dan berupa unit komputer. Ruangan itu merupakan ruang standarisasi narkotik, prekursor zat adiktif," kata dia.
Polisi juga masih menunggu hasil dari penyelidikan Tim Laboratorium Forensik di lokasi kebakaran.
"Dugaan masih kita tunggu hasil dari Labfor," kata Wisnu.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran di Kantor BPOM terjadi di lantai 1 salah satu gedung dengan luasan 200 meter persegi.
Kerugian akibat kebakaran yang diduga karena korsleting tersebut ditaksir mencapai Rp600 juta.
Kronologi kebakaran dimulai ketika Kantor BPOM sedang ada perbaikan panel di Gedung lorong F Timur dan F Barat.
"Ketika menaikan MCB, timbul ledakan. Petugas keamanan BPOM ingin melakukan pemadaman karena asap yang ditimbulkan pekat. Petugas kewalahan melakukan pemadaman," kata Kasudin Gulkarmat ) Jakarta Pusat Asril Rizal.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: