Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis siang masih berada dalam kisaran ketat, karena Bank Indonesia (BI) tetap berada di pasar, meski faktor positif dari eksternal cukup besar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya naik dua poin menjadi Rp8.920-Rp8.930 per dolar dibanding hari sebelumnya Rp8.922-Rp8.932.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis mengatakan, BI tidak akan membiarkan rupiah bergerak naik lebih jauh.

Karena BI khawatir apabila rupiah bisa menembus level Rp8.900 per dolar maka mata uang Indonesia akan terus menguat, kata Kostaman Thayib.

BI, lanjut dia, hanya menjaga rupiah agar tidak liar lari kemana-mana yang mempersulitkan para eksportir untuk menghitung produk jualnya."Kami optimis BI hanya menjaga rupiah agar tetap stabil, ujarnya.

Rupiah, menurut Kostaman , pada pukul 12.00 siang sempat mencapai angka Rp8.905 per dolar atau naik 17 poin, namun tidak bertahan lama dan kembali hanya naik dua poin menjadi Rp8.920 per dolar.

Hal ini disebabkan BI melakukan intervensi pasar, ucapnya.Ia mengatakan, peluang rupiah untuk menuju Rp8.900 per dolar masih besar, karena pelaku asing terus bermain di pasar domestik, karena pasar itu dinilai masih memberikan keuntungan yang tinggi.

Apabila tidak ada hambatan peluang rupiah untuk mencapai Rp8.900 per dolar dalam bulan ini akan bisa terjadi, katanya.

"Kami optimis rupiah masih akan bergerak naik lagi yang pada giliranya akan dapat menuju tingkat yang lebih baik," ucap Kostaman Thayib.
(H-CS/A011)