Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi cenderung bertahan, karena pelaku pasar hati-hati masuk pasar, meski dolar AS terus merosot terhadap euro.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik tipis dua poin menjadi Rp8.920-Rp8.930 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.922-Rp8.932.

Kepala Divisi Keuangan sebuah perusahaan swasta, Suriyanto Chang di Jakarta, Kamis mengatakan, rupiah sebenarnya dapat bergerak naik lebih baik lagi, namun hal itu tidak terjadi, karena Bank Indonesia (BI) masuk pasar menahan kenaikan itu.

"Kami optimis BI melakukan aksi intervensi untuk menahan laju kenaikan rupiah," ucapnya.

Menurut dia, melemahnya dolar AS terhadap euro, karena paket stimulus Federal Reserve (The Fed) yang akan mengeluarkan dana untuk menyuntik pasar agar ekonomi AS tumbuh lebih baik.

Euro naik menjadi 1,3958 dolar dari 1,3918 dan dolar AS juga melemah terhadap mata uang Jepang, menjadi 81,79 yen dari 81,71.

Meski demikian, lanjut dia rupiah secara perlahan-lahan terus mendekati angka Rp8.900 per dolar, yang menunjukkan bahwa pasar tetap positif, meski kenaikan mata uang Indonesia relatif kecil.

Rupiah sebelumnya sempat mencapai angka Rp8.913 per dolar, namun diposisi itu mata uang lokal itu tidak bertahan lama yang kembali terpuruk, katanya.

Ia mengatakan, peluang rupiah untuk menuju Rp8.900 per dolar masih besar, karena pelaku asing terus bermain di pasar domestik, karena pasar itu dinilai masih memberikan keuntungan yang tinggi.

Apabila tidak ada hambatan peluang rupiah untuk mencapai Rp8.900 per dolar dalam bulan akan bisa terjadi, katanya.
(ANT/A024)