Mendag optimistis ekspor RI semakin menjanjikan
22 Juli 2021 18:19 WIB
Ilustrasi - Suasana aktivitas kendaraan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi optimistis kinerja ekspor Indonesia akan semakin menjanjikan menyusul tercatatnya surplus neraca perdagangan periode Juni 2021 sebesar 1,32 miliar dolar AS.
“Meski pandemi COVID-19 belum berakhir, kami yakin dengan prospek ekspor produk-produk Indonesia yang naik dengan baik ini. Komoditas-komoditas unggulan Indonesia akan terus berkontribusi terhadap kinerja ekspor, mengikuti tren surplus ini di masa-masa mendatang,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia menilai ekspor komoditas-komoditas unggulan juga akan semakin berkontribusi terhadap surplus neraca perdagangan pada periode-periode mendatang.
Pada periode Juni 2021, total ekspor Indonesia mencatatkan nilai 18,55 miliar dolar AS, naik 9,52 persen dibanding Mei 2021 atau naik 54,46 persen dibanding Juni 2020. Ekspor nonmigas pada Juni 2021 sendiri tercatat sebesar 17,31 miliar dolar AS.
Beberapa komoditas utama ekspor nonmigas Indonesia yang tumbuh cukup tinggi pada Juni 2021 jika dibandingkan bulan sebelumnya antara lain besi baja yang naik 32,31 persen, kendaraan dan bagiannya naik 42,19 persen, bijih, terak, dan abu logam naik 35,36 persen, mesin dan perlengkapan elektrik naik 15,87 persen, serta alas kaki naik 33,01 persen.
Lutfi menambahkan, pemerintah juga sedang memperbaiki struktur industri untuk mendukung potensi ekspor produk-produk industri dan industri berteknologi tinggi seperti besi dan baja serta otomotif.
“Pertumbuhan ekspor besi dan baja pada Januari–Juni 2021 meningkat hingga 92 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang berevolusi dari produsen barang mentah dan barang setengah jadi ke produsen barang-barang industri dan industri berteknologi tinggi,” kata Mendag.
Selain itu untuk mendukung ekspor perhiasan, terutama ke kawasan Timur Tengah, Mendag Lutfi juga mengatakan Kemendag sedang menjajaki kerja sama perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Jika telah rampung, kerja sama tersebut diharap dapat mendorong peningkatan ekspor perhiasan Indonesia ke UEA.
Baca juga: Wamendag ungkap 3 produk pangan RI yang paling diincar pasar ekspor
Baca juga: Tempe UKM diekspor ke Jepang, Mendag: Makanan RI makin mendunia
Baca juga: Airlangga dorong penguatan ekspor impor lanjutkan pemulihan RI
“Meski pandemi COVID-19 belum berakhir, kami yakin dengan prospek ekspor produk-produk Indonesia yang naik dengan baik ini. Komoditas-komoditas unggulan Indonesia akan terus berkontribusi terhadap kinerja ekspor, mengikuti tren surplus ini di masa-masa mendatang,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia menilai ekspor komoditas-komoditas unggulan juga akan semakin berkontribusi terhadap surplus neraca perdagangan pada periode-periode mendatang.
Pada periode Juni 2021, total ekspor Indonesia mencatatkan nilai 18,55 miliar dolar AS, naik 9,52 persen dibanding Mei 2021 atau naik 54,46 persen dibanding Juni 2020. Ekspor nonmigas pada Juni 2021 sendiri tercatat sebesar 17,31 miliar dolar AS.
Beberapa komoditas utama ekspor nonmigas Indonesia yang tumbuh cukup tinggi pada Juni 2021 jika dibandingkan bulan sebelumnya antara lain besi baja yang naik 32,31 persen, kendaraan dan bagiannya naik 42,19 persen, bijih, terak, dan abu logam naik 35,36 persen, mesin dan perlengkapan elektrik naik 15,87 persen, serta alas kaki naik 33,01 persen.
Lutfi menambahkan, pemerintah juga sedang memperbaiki struktur industri untuk mendukung potensi ekspor produk-produk industri dan industri berteknologi tinggi seperti besi dan baja serta otomotif.
“Pertumbuhan ekspor besi dan baja pada Januari–Juni 2021 meningkat hingga 92 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang berevolusi dari produsen barang mentah dan barang setengah jadi ke produsen barang-barang industri dan industri berteknologi tinggi,” kata Mendag.
Selain itu untuk mendukung ekspor perhiasan, terutama ke kawasan Timur Tengah, Mendag Lutfi juga mengatakan Kemendag sedang menjajaki kerja sama perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Jika telah rampung, kerja sama tersebut diharap dapat mendorong peningkatan ekspor perhiasan Indonesia ke UEA.
Baca juga: Wamendag ungkap 3 produk pangan RI yang paling diincar pasar ekspor
Baca juga: Tempe UKM diekspor ke Jepang, Mendag: Makanan RI makin mendunia
Baca juga: Airlangga dorong penguatan ekspor impor lanjutkan pemulihan RI
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: