Studi: dua dosis vaksin Pfizer, AstraZeneca efektif lawan varian Delta
22 Juli 2021 09:26 WIB
Seorang perempuan menerima suntikan pertama dari dua suntikan dosis vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di pusat vaksinasi Metropolis-Halle, saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) terus berlanjut di Potsdam, Jerman, Selasa (5/1/2021). (ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS/hp/cfo)
London (ANTARA) - Dua dosis vaksin COVID-19 Pfizer atau AstraZeneca efektif melawan varian Delta yang lebih menular seperti halnya terhadap varian Alpha, menurut penelitian.
Para pejabat mengatakan vaksin sangat efektif melawan varian Delta, yang sekarang menjadi varian dominan di seluruh dunia, meskipun penelitian tersebut menegaskan kembali bahwa satu suntikan vaksin tidak cukup untuk perlindungan secara maksimal.
Studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine ini mengonfirmasi temuan utama yang diberikan oleh Public Health England pada Mei tentang kemanjuran vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca, berdasarkan data dunia.
Studi pada Rabu menemukan bahwa dua dosis suntikan Pfizer adalah 88 persen efektif untuk mencegah penyakit simtomatik dari varian Delta, dibandingkan dengan 93,7 persen terhadap varian Alpha, secara umum sama seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Baca juga: WHO belum pastikan perlunya suntikan penguat anti COVID
Dua suntikan vaksin AstraZeneca adalah 67 persen efektif terhadap varian Delta, naik dari 60 persen yang dilaporkan semula, dan 74,5 persen efektif terhadap varian Alpha, dibandingkan dengan perkiraan awal sebesar 66 persen.
"Hanya perbedaan kecil dalam efektivitas vaksin yang dicatat dengan varian Delta dibandingkan dengan varian Alpha setelah menerima dua dosis vaksin," tulis peneliti Public Health England dalam penelitian tersebut.
Data dari Israel memperkirakan efektivitas suntikan Pfizer yang lebih rendah terhadap penyakit bergejala, meskipun perlindungan terhadap penyakit parah tetap tinggi.
Public Health England sebelumnya mengatakan bahwa dosis pertama dari kedua vaksin itu sekitar 33 persen efektif melawan penyakit simtomatik dari varian Delta.
Studi lengkap yang diterbitkan pada Rabu menemukan bahwa satu dosis suntikan Pfizer adalah 36 persen efektif, dan satu dosis vaksin AstraZeneca sekitar 30 persen efektif.
"Temuan kami tentang penurunan efektivitas setelah dosis pertama akan mendukung upaya untuk memaksimalkan penyerapan vaksin dengan dua dosis di antara kelompok rentan dalam konteks peredaran varian Delta," kata penulis dalam penelitian itu.
Sumber : Reuters
Baca juga: Indonesia terima 3 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna dari AS
Baca juga: Negara Afrika akan segera terima donasi vaksin COVID-19 dari AS
Para pejabat mengatakan vaksin sangat efektif melawan varian Delta, yang sekarang menjadi varian dominan di seluruh dunia, meskipun penelitian tersebut menegaskan kembali bahwa satu suntikan vaksin tidak cukup untuk perlindungan secara maksimal.
Studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine ini mengonfirmasi temuan utama yang diberikan oleh Public Health England pada Mei tentang kemanjuran vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca, berdasarkan data dunia.
Studi pada Rabu menemukan bahwa dua dosis suntikan Pfizer adalah 88 persen efektif untuk mencegah penyakit simtomatik dari varian Delta, dibandingkan dengan 93,7 persen terhadap varian Alpha, secara umum sama seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Baca juga: WHO belum pastikan perlunya suntikan penguat anti COVID
Dua suntikan vaksin AstraZeneca adalah 67 persen efektif terhadap varian Delta, naik dari 60 persen yang dilaporkan semula, dan 74,5 persen efektif terhadap varian Alpha, dibandingkan dengan perkiraan awal sebesar 66 persen.
"Hanya perbedaan kecil dalam efektivitas vaksin yang dicatat dengan varian Delta dibandingkan dengan varian Alpha setelah menerima dua dosis vaksin," tulis peneliti Public Health England dalam penelitian tersebut.
Data dari Israel memperkirakan efektivitas suntikan Pfizer yang lebih rendah terhadap penyakit bergejala, meskipun perlindungan terhadap penyakit parah tetap tinggi.
Public Health England sebelumnya mengatakan bahwa dosis pertama dari kedua vaksin itu sekitar 33 persen efektif melawan penyakit simtomatik dari varian Delta.
Studi lengkap yang diterbitkan pada Rabu menemukan bahwa satu dosis suntikan Pfizer adalah 36 persen efektif, dan satu dosis vaksin AstraZeneca sekitar 30 persen efektif.
"Temuan kami tentang penurunan efektivitas setelah dosis pertama akan mendukung upaya untuk memaksimalkan penyerapan vaksin dengan dua dosis di antara kelompok rentan dalam konteks peredaran varian Delta," kata penulis dalam penelitian itu.
Sumber : Reuters
Baca juga: Indonesia terima 3 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna dari AS
Baca juga: Negara Afrika akan segera terima donasi vaksin COVID-19 dari AS
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: