Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap para purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tetap bersatu dan menjaga silaturahmi meski memiliki posisi politik berbeda-beda.

Dalam pidatonya pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-51 Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, Presiden berharap Perpabri dapat menjadi rumah yang teduh bagi seluruh sesepuh TNI.

"Pepabri teruslah menjadi rumah yang teduh, jadi purnawirawan meski posisi politik berbeda-beda tetapi silaturahmi tidak boleh putus," ujarnya.

Menurut Presiden, para purnawirawan TNI adalah salah satu unsur penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa sebagai modal utama mensukseskan pembangunan.

Karena itu, Kepala Negara pun berharap purnawirawan TNI dapat meneruskan pengabdian dan kontribusi dalam pembangunan bangsa.

Para sesepuh TNI, lanjut dia, juga harus menjadi contoh dalam menyalurkan aspirasi pada era demokrasi sekarang ini karena budaya militer adalah budaya solusi yang dapat berguna sebagai jalan keluar dari segala permasalahan bangsa yang kompleks.

Kritik yang dilancarkan dalam dinamika politik, lanjut dia, seharusnya tidak mengurangi rasa kebersamaan dan kekeluargaan apalagi memutus tali silaturahmi.

Presiden pada akhir pidatonya menyampaikan penghormatan dan penghargaan kepada semua sesepuh TNI sekaligus meminta diberi kesempatan sebagai generasi yang tengah mengemban amanat untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa.

Kepala Negara juga mengulang janjinya untuk menaikkan gaji dan tunjangan bagi para prajurit dan puraniwaran setiap tahunnya serta menyediakan fasilitas perumahan layak bagi para purnawirawan melalui skema angsuran yang tidak memberatkan.

Presiden juga menyampaikan kembali keinginan pemerintah untuk meningkatkan kekuatan pertahanan TNI dan merevitalisasi industri pertahanan selama lima tahun ke depan.
(D013/A024)