Jakarta (ANTARA) - Sejak berdiri pada September 2017, Diet Special Needs hadir dengan produk makanan dan minuman yang menyasar pada konsumen dengan pantangan khusus di antaranya penderita autis, alergi, alzheimer, diabetes, kanker, dan hipertensi.

Pemilik usaha Diet Special Needs Iman Santosa mengatakan, produk makanan dan minuman yang ia jual dibuat dari bahan khusus yang bisa dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki pantangan khusus.

"Contohnya untuk orang diabetes, produk kami pakai gula stevia karena daun stevia itu zero kalori jadi aman, atau pakai gula aren, gula palem, bukan gula pasir," kata Iman saat dihubungi ANTARA pada Rabu.

Baca juga: Mengenal Diet Special Needs, makanan sehat bagi penyintas autisme

Baca juga: Mengenal diet pescatarian dan manfaatnya


Tak hanya itu, Iman juga mengatakan kebanyakan produk Diet Special Needs tidak mengandung gluten dan tidak ada satupun produk yang mengandung casein serta turunannya seperti susu dan keju.

Iman menceritakan, dirinya menyadari bahwa banyak orang Indonesia yang memiliki penyakit yang membuat mereka tak bisa bebas dalam mengonsumsi makanan, termasuk anak-anaknya yang merupakan penderita autis.

"Kasihan mereka sulit cari makanan. Paling makan mereka hanya itu-itu aja. Nah di kita alhamdulillah ada sekitar 170 produk," tutur Iman.

Baca juga: Mengenal manfaat Psyllium husk untuk tubuh ramping

Baca juga: Tips makan sehat saat Lebaran, kurangi santan


Baca Selanjutnya: Camilan hingga bumbu masak organik



Camilan hingga bumbu masak organik


Menu kuliner Diet Special Needs (ANTARA/HO)
Beberapa produk yang dijual di Diet Special Needs terdiri atas camilan, frozen food, mie ayam, bakso, nugget, cake, dan aneka minuman.

Beberapa jenis makanan lainnya yang tampil dalam laman Diet Special Needs adalah chips kentang garlic, abon ayam kampung, bangkit sagu jahe, pilus sagu telur, aneka cookie, aneka chips/keripik, susu bubuk beras hitam dan merah, hingga sereal sagu manis.

Iman kemudian mengatakan, seluruh produk yang dijual Diet Special Needs terjamin sehat karena melibatkan ahli gizi dalam proses produksinya.

Saat ini, Diet Special Needs hanya memasarkan produk mereka secara daring yakni melalui website dan beberapa marketplace.

Dia berharap bisnisnya dapat segera hadir di minimarket sehingga lebih mudah ditemukan oleh orang-orang yang sedang menjalani diet khusus.

"Saat ini kami sedang mengurus PIRT, BPOM, dan sertifikat halal dari MUI sehingga Insya Allah kalau ada dananya bisa kita jual ke minimarket," ujar Iman.

Tak hanya itu, Iman juga berharap Diet Special Needs semakin berkembang dan memiliki restoran dengan menu sehat.

"Mungkin agak lama, tapi ingin sekali punya semacam restoran atau katering dengan menu khusus makanan berat yang betul-betul sehat, betul-betul bisa dikonsumsi oleh orang yang punya pantangan khusus," tandasnya.

Baca juga: Pasien COVID-19 tetap bisa lakukan diet penurunan berat badan

Baca juga: Pinterest larang semua iklan terkait penurunan berat badan

Baca juga: Mengenal diet Sonoma dan jenis makanan yang dikonsumsi