Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Senin sore, menguat ke posisi 8.913/8.923 per dolar AS setelah pada akhir pekan lalu ditutup pada 8.928/8.938.

Dirut PT Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan, pelaku pasar masih membeli rupiah meski volume beli hampir sama seperti sesi sebelumnya. Pergerakan rupiah masih berada pada kisaran yang tidak jauh berbeda dari sebelumnya.

Menurut dia, peluang rupiah untuk menguat lagi masih terbuka, bahkan bisa jauh dibawah 8.900 per dolar karena pelaku asing berkeinginan untuk terus bermain di pasar Indonesia.

"Kami optimis rupiah akan dapat berada dibawah level 8.900 per dolar hanya tinggal menunggu waktu saja," katanya.

Rupiah, katanya, kemungkinan akan tersendat oleh intervensi Bank Indonesia (BI) yang menginginkan rupiah tidak menguat dengan cepat untuk melindungi eksportir.

Faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang kuat memberikan kepercayaan kepada pelaku asing untuk bermain di pasar domestik, katanya.

Karena itu, lanjut dia, apabila tidak ada hambatan, rupiah sudah jauh berada dibawah 8.900 per dolar.

Hal ini disebabkan pelaku asing akan terus meningkatkan investasinya di pasar uang domestik karena pasar Eropa dan Amerika Serikat pertumbuhan ekonominya masih belum pasti, demikian Edwin Sinaga.

(H-CS/S026)