London (ANTARA News) - Penelitian baru menunjukkan perokok lebih mungkin terkena gangguan kesehatan mental, memiliki pola makan buruk, dan lebih banyak mengonsumsi minuman beralkohol daripada bukan perokok.
Seperti dikutip dari Guardian, menurut penelitian 50 persen perokok minum lebih banyak dari batas yang disarankan. Sebanyak 14 persen perokok dirawat karena gangguan kesehatan mental.
Mereka juga lebih berisiko tinggi menderita gangguan jantung, gangguan pernafasan, dan arthitis daripada mereka yang tidak merokok.
Penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki gaya hidup yagn lebih tidak sehat dari bukan perokok atau mereka yang sudah berhenti merokok. Setengah dari semua perokok minum lebih dari batas resmi yang disarankan, tetapi di bawah 40 persen dari mereka yang tidak pernah merokok lakukan.
Kecenderungan itu terutama pada pria. Sementara itu, 35 persen dari perokok peminum berat, hanya 23 persen bukan perokok dan 31 persen mantan perokok yang melakukannya.
Demikian pula, 39 persen bukan perokok makan lima porsi buah-buahan dan sayuran seperti yang disarankan setiap hari. Hanya 28 persen perokok yang melakukannya. Sebanyak 8 persen dari bukan perokok dan mantan perokok sudah dirawat karena beberapa gangguan penyakit jiwa, sedangkan perokok sebanyak 14 persen.
Kemungkinan perokok perempuan menjalani perawatan hampir dua kali lipat daripada pria. Perempuan perokok sebanyak 18 persen sementara pria perokok 10 persen. Para perempuan itu juga lebih berisiko terkena penyakit saluran pernafasan atau arthritis.
Penemuan itu berdasarkan profil kesehatan dari 13.000 perokok, mantan perokok dan mereka yang tak pernah merokok. Penelitian dilakukan oleh peneliti dari Cardiff Institute of Society and Health di Cardiff University dan Ash Wales. Dr. Sarah Whitehead memimpin penelitian itu.
(ENY/A024)
Perokok dan Gangguan Mental
11 Oktober 2010 15:10 WIB
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Tags: