Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jend Pol Bambang Hendarso Danuri meminta agar tidak ada penilaian dari luar tentang pencalonan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen Pol Timur Pradopo, sebagai Kapolri yang baru.

Di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, Kapolri kembali menegaskan pengajuan nama Timur Pradopo ke DPR sudah melalui proses penilaian yang baik.

"Jadi, jangan sampai ada, apa namanya, penilaian-penilaian di luar itu," ujarnya.

Kapolri berharap agar publik memberikan kesempatan kepada kepolisian dan juga DPR guna melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Timur Pradopo.

"Kita pasti memberikan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara," katanya.

Sebagai calon tunggal yang diajukan oleh Presiden Yudhoyono ke DPR, Timur Pradopo yang mantan Kapolda Metro Jaya itu segera menjalani uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi III DPR.

Sementara itu, menanggapi maraknya penyerangan terhadap pos polisi, Kapolri meminta masyarakat untuk melihat aksi anarki tersebut sesuai dengan konteksnya.

Ia mencontohkan peristiwa di Manokwari, Papua Barat, yang bermula dari keinginan anggota Polri untuk melerai pertikaian akibat kecelakaan lalu lintas. Namun, anggota Polri yang bermaksud membantu itu justru dikeroyok oleh warga.

"Jadi yang seperti ini dilihatlah masalahnya hingga kita dalami dulu yang terkait perkembangan terakhir-terakhir ini," ujarnya.

Kapolri belum mau memberikan komentar maupun kesimpulan terhadap penyerangan 3 polsek di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu 9 oktober 2010.

Sedangkan mengenai penanganan kasus Ampera, Kapolri berjanji untuk menangkap siapa pun yang terlibat bergantung pada bukti-bukti yuridis yang dapat ditemukan.
(D013*P008/A024)